Gelombang protes yang lebih keras datang dari dunia muslim. Arab Saudi menyebut serangan itu sebagai "agresi brutal Israel" dan memperingatkan adanya konsekuensi serius jika Israel terus bertindak di luar hukum internasional.
Riyadh menegaskan kedaulatan Qatar harus dihormati, terutama karena negara Teluk itu selama ini memegang peran penting sebagai mediator konflik.
Uni Emirat Arab (UEA) menyatakan solidaritas penuh kepada Qatar. Seorang pejabat senior UEA menyebut serangan Israel sebagai "pengkhianatan" dan menegaskan bahwa keamanan negara-negara Teluk tidak bisa dipisahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi Abu Dhabi, setiap serangan ke Qatar pada dasarnya juga merupakan ancaman terhadap stabilitas seluruh kawasan Teluk.
Kuwait, Yordania, dan Irak turut menyampaikan kecaman tegas. Kuwait dan Yordania menilai serangan tersebut jelas melanggar hukum internasional dan kedaulatan negara berdaulat. Sementara Irak menyebut Israel melakukan "tindakan pengecut" serta menyatakan dukungan penuh bagi Qatar.
Tak hanya negara Teluk, kecaman meluas hingga ke Turki, Pakistan, Maroko, Maladewa, hingga Suriah. Turki menilai serangan ini menunjukkan Israel tak sungguh-sungguh tertarik pada kesepakatan damai.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera merespons dengan menggelar rapat darurat di markas besar New York pada pukul 15.00 waktu setempat. Pertemuan tersebut diminta oleh Aljazair dan Pakistan untuk membahas serangan Israel ke Doha yang dianggap berisiko menambah ketidakstabilan global.
Israel sendiri mengonfirmasi serangan dilakukan secara independen tanpa koordinasi dengan sekutu.
"Tindakan hari ini terhadap para pemimpin teroris Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen," ujar Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pernyataan ini seolah ingin menegaskan bahwa Tel Aviv berdiri sendiri dalam mengambil langkah militer.
Menurut laporan media, setidaknya ada 12 serangan udara yang menghantam bangunan tempat tinggal di Doha.
Militer Israel mengklaim target mereka adalah para petinggi Hamas yang sedang membahas usulan gencatan senjata dari AS. Namun, keterangan ini dianggap tidak mengurangi fakta bahwa serangan itu tetap menghantam wilayah sipil di ibu kota Qatar.
Langkah Israel yang sepihak ini menambah tekanan politik di forum internasional. Negara-negara anggota PBB khawatir insiden ini bukan hanya memperburuk situasi Gaza, tetapi juga mengacaukan peran Qatar sebagai mediator utama dalam konflik yang sudah menelan ribuan korban jiwa.
(del/dna)