Spanyol Makin Jauhi Israel, Larang Masuk-Sanksi Menteri Netanyahu
Spanyol akan melarang Menteri Keamanan Nasional Israel sayap kanan Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich masuk wilayahnya menyusul agresi brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza Palestina.
Pada Selasa (9/9), Menteri Luar Negeri Spanyol José Manuel Albares mengatakan Ben Gvir dan Smotrich akan dikenai sanksi dan "tidak akan dapat memasuki wilayah Spanyol."
Sehari sebelumnya, Madrid juga menarik pulang duta besarnya di Tel Aviv setelah Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa'ar mengumumkan akan menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri Spanyol dan menuduh pemerintah Spanyol mendorong kebijakan anti-semit.
Lima minggu lalu, Belanda juga mengambil langkah serupa dengan Spanyol. Belanda turut melarang Ben Gvir dan Smotrich masuk wilayahnya.
Slovenia dan Belgia juga menjatuhkan larangan serupa, dengan Belgia dilaporkan tengah mendorong agar larangan itu diperluas ke seluruh 29 negara anggota Perjanjian Schengen.
Menanggapi keputusan tersebut, Ben Gvir menulis di X dengan bahasa Spanyol: "Jangan biarkan saya masuk... tapi berikan orang-orang Gaza akses bebas ke Spanyol."
Pada Juli lalu, Spanyol memang mengizinkan 16 warga Gaza masuk ke negaranya untuk menjalani perawatan medis.
Lihat Juga : |
Dikutip Times of Israel, keputusan terbaru ini merupakan babak lanjutan dari ketegangan antara Yerusalem dan Madrid setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan embargo senjata dan sebagian perdagangan dengan Israel.
Pada Senin pekan ini, Sanchez menuturkan langkah tegas terhadap Israel ini diperlukan untuk "menghentikan genosida di Gaza, menuntut para pelakunya, dan mendukung rakyat Palestina."
Selain embargo perdagangan pertahanan dengan Israel, Sanchez menyatakan Spanyol akan melarang masuk individu yang terlibat dalam apa yang ia sebut sebagai "genosida" terhadap warga Palestina, melarang kapal dan pesawat menuju Israel yang membawa senjata untuk berlabuh di pelabuhan atau memasuki wilayah udara Spanyol, serta menghentikan impor barang dari permukiman Tepi Barat.
Langkah-langkah luas tersebut dikecam Sa'ar yang menuduh Spanyol menjalankan "garis kebijakan anti-Israel yang bermusuhan, sarat retorika penuh kebencian."
Ia juga menuding pemerintahan Sanchez berupaya "mengalihkan perhatian dari skandal korupsi serius" melalui sikap kerasnya terhadap Israel.
Sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza berlangsung pada 7 Oktober 2023, Spanyol sudah menghentikan perdagangan peralatan militer dengan Israel.
Sanchez, yang dikenal sebagai pengkritik keras Israel, juga menjadi pemimpin Eropa paling senior yang menyebut perang di Gaza sebagai "genosida." Pemerintahnya yang berhaluan kiri bahkan memutuskan mengakui negara Palestina pada tahun lalu, langkah yang membuat Israel murka dan memisahkan Spanyol dari sikap umum sekutu-sekutu Eropa.
Sejumlah negara Eropa, termasuk Prancis dan Inggris, kini juga berencana mengakui negara Palestina bulan depan.
(rds)