Militer Nepal Batasi Aktivitas Pascademo Gulingkan Rezim Pemerintahan

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2025 00:29 WIB
Aksi demonstrasi di Nepal awal pekan ini. (REUTERS/Navesh Chitrakar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Militer Nepal mengambil kembali kendali atas Kathmandu setelah aksi demonstrasi besar-besaran yang membuat rezim pemerintahan di negara tersebut pekan ini.

Bukan hanya itu, mengutip dari AFP, militer pun memberlakukan pembatasan aktivitas pascademo yang berujung kerusuhan maut tersebut. Tentara Nepal memberlakukan jam malam dan memulai pembicaraan dengan para pemimpin demonstran.

Pasukan tentara terlihat berpatroli di jalan-jalan ibu kota Nepal itu. Mobil-mobil lapis baja tentara dilaporkan bergemuruh melewati bangkai-bangkai kendaraan dan bangunan yang terbakar di kawasan tersebut.

Sementara itu, aparat menggunakan pengeras suara menyerukan ketenangan di tengah kekosongan politik setelah demonstran berhasil menggulingkan pemerintahan Perdana Menteri KP Sharma Oli.

"Perintah larangan beraktivitas di ruang publik akan berlaku hingga pukul 17.00 waktu setempat hari ini, setelah itu akan diberlakukan jam malam di seluruh negeri mulai pukul 06.00 pada Kamis," demikian pernyataan Tentara Nepal yang dikutip dari The Himalayan Times.

Panglima militer Nepal, Jenderal Ashok Raj Sigdel mengadakan konsultasi dengan para pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan perwakilan Gen Z yang menjadi motor demonstrasi sejak awal pekan ini. Namun, saat berita ini disadur dari AFP, belum ada rincian lebih lanjut.

Dalam pidatonya Selasa malam, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ashok Raj Sigdel menyerukan masyarakat untuk tetap tenang dan membuka ruang dialog guna menyelesaikan krisis di negara pegunungan Himalaya itu.

Di satu sisi, eks Ketua Mahkamah Agung (MA) Nepal, Shushila Karki (73) disebut-sebut akan menjadi perdana menteri sementara (interim). 

Sebelumnya, demonstrasi besar pecah di Nepal, terutama di ibu kota Kathmandu. Disebut-sebut identik dengan demo bergelombang di Indonesia sebelumnya, para demonstran yang dimotori Gen Z Nepal memprotes pemerintahan Sharma Oli dan perwakilan rakyat di DPR.

Demo itu kemudian menjadi kacau ketika terjadi aksi pembakaran sejumlah gedung pemerintahan penting,  gedung parlemen, kediaman pribadi Oli, dan kantor presiden.

Kompleks pemerintahan Singha Durbar yang menjadi pusat kantor kementerian di Nepal juga mengalami kerusakan parah. Kementerian Kesehatan dan Kependudukan, bersama kantor pemerintahan lain termasuk Mahkamah Agung, dilaporkan hancur total.

Selain itu, setidaknya ada 20 demonstran tewas, sebagian besar kalangan muda, tewas dan hampir 350 orang lainnya terluka sejak Senin (8/9) ketika aksi unjuk rasa pecah  setelah pemerintah melarang penggunaan media sosial.

(kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK