Trump Bertemu PM Qatar di New York Usai Serangan Israel di Doha
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menjamu Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani, dalam sebuah jamuan makan malam di New York, AS, pada Jumat (12/9).
Pertemuan ini dikonfirmasi oleh Wakil Kepala Misi Qatar di AS, Hamah Al-Muftah, melalui platform media sosial X (dulu bernama Twitter).
"Makan malam yang luar biasa dengan POTUS (President of the United States). Baru saja selesai," tulisnya, seperti dilansir Anadolu, Sabtu (13/9).
Pihak Gedung Putih mengonfirmasi mengenai adanya pertemuan antara Trump dengan Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani,, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pertemuan ini berlangsung setelah Israel melancarkan serangan pada Selasa (9/9) yang menargetkan kepemimpinan kelompok Hamas di Doha.
Serangan tersebut memicu kecaman luas dari berbagai negara. Trump sendiri sebelumnya menyatakan ketidaksenangannya terhadap Israel, menyebut serangan itu sebagai tindakan sepihak yang tidak menguntungkan kepentingan AS maupun Israel.
Serangan itu menewaskan lima anggota Hamas dan seorang pejabat keamanan Qatar, yang saat itu sedang berdiskusi tentang kesepakatan baru yang diajukan AS untuk mengakhiri perang di Gaza.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 64.000 warga Palestina telah tewas dalam konflik ini. Qatar dikenal sebagai mediator utama dalam negosiasi untuk mengakhiri perang tersebut.
Sebelum bertemu Trump, Sheikh Mohammed juga sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio di Gedung Putih.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan mencak-mencak ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai Tel Aviv menyerang sebuah bangunan yang diklaim markas Hamas di Doha, Qatar.
Sejumlah pejabat senior AS mengatakan kepada The Wall Street Journal (WSJ) bahwa Trump menyemprot Netanyahu atas tindakan Israel menyerang wilayah kedaulatan Qatar. Menurut para pejabat, Trump mengatakan kepada Netanyahu bahwa keputusan itu tidak bijak.
(wiw)