Sejumlah kapal rombongan bantuan kemanusiaan untuk warga Jalur Gaza, Global Sumud Flotilla, diserang sejumlah drone di perairan Yunani, Selasa (23/9) malam.
"Sejumlah drone, benda yang tak teridentifikasi dijatuhkan, sinyal diacak, dan ledakan-ledakan terdengar dari beberapa kapal," demikian pernyataan penyelenggara rombongan Global Sumud Flotilla, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyaksikan operasi psikis secara langsung saat ini, tapi kami tidak akan terintimidasi," lanjut pernyataan tersebut.
Meski demikian, tidak ada korban tewas dalam serangan drone-drone tersebut.
Israel sebelumnya mengancam akan melakukan tindakan terhadap rombongan kapal bantuan kemanusiaan ke Gaza jika tetap melanjutkan pelayaran menembus blokade mereka, dikutip dari Middle East Eye.
Aktivis hak asasi manusia dari Jerman sekaligus anggota flotilla, Yasemin Acar, di unggahan video singkat di media sosial Instagram.
"Kami hanya membawa bantuan kemanusiaan. Kami tidak memiliki senjata. Kami bukan ancaman bagi siapapun. Israel yang membunuh ribuan orang (dan) membuat seluruh populasi (Gaza) kelaparan," kata Acar.
Ia kemudian mengungkapkan sedikitnya ada sekitar 15 atau 16 drone dan menyatakan sinyal radio mereka diacak.
Tampak pula video ledakan di salah salah satu kapal yang terekam dari kapal Spectre pada pukul 01.43 waktu setempat.
Dalam unggahan video lainnya di Instagram, aktivis Brasil Thiago Avila mengatakan sedikitnya empat kapal jadi "target serangan drone" sebelum ledakan lainnya terdengar.
Global Sumud Flotilla berlayar dari Barcelona pada awal bulan ini untuk menembus blokade Israel dan mengirimkan bantuan ke Gaza.
Total sekitar 51 kapal yang berlayar, sebagian besar di antaranya sudah berada di perairan Yunani.
Di antara kapal tersebut, terdapat pula aktivis terkenal dari Swedia Greta Thunberg yang kembali ikut misi kemanusiaan flotilla.
Ia sebelumnya berhasil sampai perairan dekat Gaza bersama rombongan aktivis lainnya menggunakan kapal, namun diadang dan diculik pasukan Israel.
(bac)