Korban Tewas Topan Ragasa Taiwan 17 Orang, Kemlu RI Minta WNI Waspada

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2025 20:40 WIB
Sebanyak 17 orang meninggal dunia buntut Topan Ragasa yang menerjang Kota Hualien, Taiwan, Rabu (24/9).
Sebanyak 17 orang meninggal dunia buntut Topan Ragasa yang menerjang Kota Hualien, Taiwan, Rabu (24/9). (Foto: AFP/TOMMY WANG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 17 orang meninggal dunia buntut Topan Ragasa yang menerjang Kota Hualien, Taiwan, Rabu (24/9).

Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan melaporkan jumlah korban tewas imbas topan super ini bertambah jadi 17 orang per hari ini. Sementara itu, korban hilang yang sebelumnya mencapai 152 orang kini turun menjadi 17 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuh belas orang masih belum ditemukan setelah danau bendungan Mataian Creek jebol," kata Menteri Dalam Negeri Taiwan Liu Shyh-fang, seperti dikutip The Guardian.

Liu mengatakan pemerintah saat ini terus memonitor bendungan untuk mengantisipasi bencana. Otoritas memperkirakan hujan akan mereda pada Rabu sore ini. Tinggi muka air di danau sementara itu dilaporkan telah menyusut 75 persen.

Topan Ragasa menerjang sejumlah wilayah Filipina dan China dalam beberapa hari terakhir. Topan itu mengakibatkan banjir dan longsor di berbagai lokasi.

Di Hong Kong, Topan Ragasa menyebabkan banjir dengan arus kencang yang berdampak pada hotel Fullerton Ocean Park.

Badan meteorologi Hong Kong telah memperingatkan bahwa angin kencang berkekuatan badai kemungkinan terjadi di lepas pantai dan dataran tinggi pada Rabu. Kondisi ini disertai hujan lebat yang diprediksi menyebabkan badai besar serta tingginya gelombang laut.

Pemerintah Hong Kong juga telah mewanti-wanti potensi naiknya permukaan air laut, yang mirip saat peristiwa Topan Hato pada 2017 serta Topan Mangkhut pada 2018. Kedua peristiwa itu mengakibatkan kerugian hingga miliaran dolar.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri RI bersama KJRI Hong Kong, KDEI Taipei, KBRI Manila, dan KJRI Guangzhou terus memonitor dari dekat perkembangan situasi dan kondisi kedaruratan bencana Super Topan Ragasa.

Di wilayah Hong Kong, Pemerintah setempat telah menurunkan status dari T8 menjadi T3 pada pukul 20.20 WS hari ini (24/9). Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat Topan Ragasa di Hong Kong dan Macau.

Di wilayah Manila, Filipina, terhitung Ragasa telah berada di luar Manila sejak Selasa malam (23/09).

KJRI Hong Kong, KDEI Taipei, KBRI Manila, dan KJRI Guangzhou telah berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas WNI, khususnya di wilayah terdampak.

"Tidak ada laporan WNI yang menjadi korban atau terdampak Super Typhoon Ragasa," ucap Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu RI Judha Nugraha kepada wartawan melalui pernyataan tertulis pada Rabu (24/9).

Kemlu RI menghimbau WNI yang berada di wilayah terdampak Super Topan Ragasa untuk meningkatkan kewaspadaan.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER