Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengajukan 21 poin proposal soal rencana pembangunan kembali Jalur Gaza Palestina kepada pemimpin negara Arab dan Muslim, termasuk kepada Presiden Prabowo Subianto.
Pertemuan ini berlangsung di sela-sela Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, pada Rabu (24/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Utusan Khusus AS Steve Witkoff menyatakan pertemuan yang terdiri dari sembilan pemimpin negara ini membuahkan "semacam terobosan" yang akan terlihat dalam beberapa hari mendatang. Namun, ia tak merinci lebih jauh terobosan apa yang bakal dihasilkan dari proposal Trump ini.
"Kami menggelar sesi yang sangat produktif. Kami memaparkan apa yang kami sebut Rencana 21 Poin Trump untuk Perdamaian di Timur Tengah, di Gaza," kata Witkoff seperti dikutip CNN.
"Saya pikir rencana ini menjawab kekhawatiran Israel sekaligus juga para negara tetangga di kawasan. Kami optimistis, bahkan cukup percaya diri, bahwa dalam beberapa hari ke depan kami dapat mengumumkan semacam terobosan," tambahnya.
Selain Trump dan Prabowo, pertemuan ini juga dihadiri oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Raja Yordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
Sementara itu, menurut laman Sekretariat Kabinet RI, pertemuan ini dihadiri secara terbatas oleh negara-negara yang dipandang dapat membantu mewujudkan proses perdamaian di Timur Tengah.
Salah satu sumber yang mendapat penjelasan soal proposal ini memaparkan gagasan yang diajukan AS ini mencakup sejumlah poin yang sebelumnya sudah diumumkan secara terbuka, termasuk pembebasan seluruh sandera Hamas dan gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
Rencana Trump tersebut juga menguraikan kerangka tata kelola pembangunan kembali Gaza tanpa campur tangan Hamas, serta usulan bagi Israel untuk secara bertahap menarik diri dari Jalur Gaza.
Selain itu, usulan Trump ini juga mencakup pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina serta gabungan tentara negara-negara Arab dan Muslim. Proposal itu juga mendorong bantuan pendanaan dari negara-negara Arab dan Muslim terkait pembangunan, pembentukan pemerintahan, dan administrasi baru di Gaza.
Menurut sejumlah sumber diplomat negara yang ikut dalam pertemuan ini, para presiden dan perdana menteri yang ikut rapat tersebut pada prinsipnya mendukung sebagian besar isi rencana Trump ini. Namun, negara-negara ini juga mengajukan sejumlah tambahan usulan tambahan, menurut dua diplomat kawasan.
Usulan-usulan ini antara lain mencakup jaminan dan larangan bagi Israel untuk mencaplok wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza Palestina; mempertahankan status quo Yerusalem; mengakhiri agresi brutal di Gaza; dan membebaskan seluruh sandera Hamas.
Sejumlah negara lain juga menekankan jaminan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza; menangani persoalan permukiman ilegal Israel; dan mendesak Israel berhenti merusak status quo Masjid Al Aqsa.
Melansir Axios, dua sumber memaparkan Trump turut menegaskan kepada para pemimpin Arab dan Muslim bahwa ia akan menjamin dan tak akan membiarkan Israel menganeksasi sebagian Tepi Barat.
Menurut salah satu sumber regional, Qatar dalam pertemuan ini juga menawarkan untuk terus berperan sebagai mediator Israel-Hamas dengan syarat mereka mendapat jaminan keamanan dari ancaman serangan Israel lagi.
Para pemimpin sepakat untuk kembali bertemu dengan Trump guna membahas kelanjutan upaya tersebut. Sejumlah negara Eropa juga menerima ringkasan umum rencana yang diajukan pemerintahan Trump ini.
Dua diplomat Eropa mengatakan kepada CNN bahwa mereka menilai rencana tersebut mencerminkan upaya baru yang otentik untuk mengakhiri konflik sekaligus berpotensi mencegah Israel mencaplok lebih jauh wilayah Tepi Barat. Dilansir Axios, ini juga merupakan pertama kalinya Trump menyampaikan rencana resmi AS untuk mengakhiri agresi brutal Israel di Jalur Gaza.
(rds)