Korsel Waswas! Korut Sedikit Lagi Punya Rudal Nuklir Bisa Capai AS

CNN Indonesia
Jumat, 26 Sep 2025 19:15 WIB
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengatakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang bisa menembus Amerika Serikat milik Korea Utara memasuki tahap akhir.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengatakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang bisa menembus Amerika Serikat milik Korea Utara memasuki tahap akhir. (Foto: AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mengatakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang bisa menembus Amerika Serikat milik Korea Utara memasuki tahap akhir.

Lee berasumsi Korut terus mengembangkan ICBM meski dijerat sanksi demi meningkatkan nilai tawar dan pengaruh saat menghadapi AS soal perundingan denuklirisasi. Ia juga menduga Pemimpin Tertinggi Korut Km Jong Un terus ngotot mengembangkan senjata rudal dan nuklir ini untuk mengamankan rezim sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Entah itu untuk meningkatkan nilai tawar dengan AS atau mengamankan rezimnya sendiri, Korut terus mengembangkan ICBM yang mampu mengangkut hulu ledak nuklir ke AS," kata Lee saat berkunjung ke Bursa Efek New York, Kamis (25/9), dikutip AFP.

"(Pengembangan ICBM) ini belum terlihat berhasil, tapi dikatakan ini sudah ada di tahap akhir, dengan teknologi yang belum terpenuhi sedikit lagi dan itu pun tampaknya akan bisa terselesaikan," ucapnya lagi dalam kunjungan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.

Lee lantas menduga Korut telah memproduksi material untuk sekitar 15 hingga 20 bom nuklir tambahan setiap tahun.

"Jika dibiarkan, jumlah bom nuklir akan terus bertambah setiap tahun dan ICBM-nya akan menjadi lebih canggih," ucap Lee.

Sejak duduk di kursi kepresidenan, Lee berjanji untuk meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, langkah yang berbeda dari pendahulunya.

Tujuan utamanya, kata dia, untuk membekukan program nuklir Korut yang bisa berdampak ke ketidakstabilan kawasan.

Jika produksi senjata nuklir Korut terhenti, menurut Lee, akan membawa "keuntungan keamanan yang besar."

Sejak mengetahui visi Lee terhadap kawasan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un enggan berdialog dengan Korsel.

Kim juga mengesampingkan denuklirisasi dan meningkatkan hubungan pertahanan yang erat dengan Rusia.

Pekan ini, Kim mengatakan terbuka berdialog dengan Amerika Serikat asalkan bisa tetap mengembangkan senjata nuklir.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER