Situs sejarah Inggris, gov.uk menuliskan bahwa Arthur James Balfour adalah politikus yang pernah menjabat sebagai PM dan Menlu Inggris.
Minat awalnya bukanlah politik. Ia menikmati musik dan puisi. Balfour awalnya dikenal sebagai filsuf ternama, dengan karyanya 'A Defence of Philosophic Doubt', 'The Foundations of Belief', dan 'Theism and Humanism'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 1874, ia terpilih sebagai Anggota Parlemen Konservatif untuk Hertford. Empat tahun kemudian, ia menjadi sekretaris pribadi Robert Gascoyne-Cecil, yang saat itu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di bawah pemerintahan Benjamin Disraeli.
Balfour berasal dari keluarga bangsawan dengan gelar Earl of Balfour ke-1 kelahiran 25 Juli 1848 dan meninggal pada 19 Maret 1930). Ia menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 1902 hingga 1905 dan sebagai menteri luar negeri dari tahun 1916 hingga 1919.
Britannica menulis "ia mungkin paling diingat karena pernyataan Perang Dunia I-nya (pernyataan Deklarasi Balfour) yang menyatakan persetujuan resmi Inggris terhadap Zionisme".
Britannica dengan tegas menuliskan, tindakan terpentingnya terjadi pada tanggal 2 November 1917. Atas dorongan para pemimpin Zionis Chaim Weizmann dan Nahum Sokolow, ia menulis surat terbuka kepada Baron Rothschild, kepala cabang Inggris dari keluarga perbankan Yahudi, sebuah surat yang berisi apa yang disebut Deklarasi Balfour.
Balfour telah bertemu dan terkesan oleh Weizmann pada tahun 1906 dan setidaknya pada April 1917 telah secara pribadi mengidentifikasi dirinya sebagai pendukung Zionisme.
Dengan Deklarasi Balfour, pemerintah Inggris juga berharap untuk menggalang opini Yahudi, terutama di Amerika Serikat, ke pihak sekutu selama Perang Dunia I.
Deklarasi tersebut, yang menjanjikan bantuan Inggris kepada Zionis untuk mendirikan rumah bagi kaum Yahudi sedunia di Palestina. Hal ini menjadi dorongan besar berdirinya negara Israel.
(bac)