Pendakwah Kristen dari Afrika Selatan Joshua Mhlakela belakangan menjadi sorotan usai meramal bahwa Yesus akan turun dari surga dan membawa umat-Nya kembali ke surga.
Dalam wawancara di Youtube CettwinzTV, Mhlakela mengatakan bahwa Yesus akan turun ke bumi pada 23-24 September. Ia mengaku mendengar ucapan langsung dari sang Yesus mengenai itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengangkatan sudah dekat. Siap atau tidak. Saya melihat Yesus duduk di singgasana-Nya, dan saya bisa mendengar-Nya dengan sangat keras dan jelas berkata, 'Aku akan datang'," kata dia, dikutip Jacarandafm.
"Dia berkata kepadaku: pada 23 dan 24 September 2025, aku akan kembali ke Bumi," lanjutnya.
Pernyataan Mhlakela ini pun membuat pengikutnya, bahkan masyarakat Uganda, berbondong-bondong ke hutan untuk menyaksikan klaim tersebut. Mereka berkemah di hutan dan meninggalkan rumah serta pekerjaan demi melihat Yesus.
Namun, pada 23 dan 24 September, tidak ada apa pun yang terjadi. Mhlakela memperbarui klaimnya dengan menyatakan bahwa pengangkatan terjadi mengikuti kalender Julian.
Joshua Mhlakela merupakan pria asal Cape Town yang tinggal di Johannesburg.
Dalam wawancara dengan CettwinzTV pada 17 Juni, Mhlakela mengaku lahir pada 1982. Ia berujar ketika masih di kandungan, ayahnya bermimpi diperintahkan oleh Tuhan untuk memberinya nama "Joshua" bahkan sebelum jenis kelaminnya diketahui.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Pendakwah Kristen Afsel Ramal Yesus Turun hingga Israel Cegat Flotilla |
Saat lahir, Mhlakela mengaku mengalami komplikasi sampai dokter memperingatkan kedua orang tuanya bahwa ia bisa saja lahir dalam keadaan meninggal maupun terluka. Meski begitu, Mhlakela ternyata lahir tanpa masalah.
"Para dokter mengatakan saya adalah sebuah keajaiban," klaimnya, seperti dikutip Newsweek.
Saat hari kelahirannya, Mhlakela mengatakan bahwa sang ibunda sempat berjuang melawan "kekuatan spiritual" yang begitu menyiksa. Namun, "roh itu lenyap" begitu ibunya memeluk dia.
Di usia 4 atau 5 tahun, Mhlakela juga mengaku diculik oleh seseorang yang mengenal keluarganya selama sekitar satu bulan. Namun, "berkat karunia Tuhan, saya ditemukan" usai keluarganya melapor ke polisi.
Saat usia 16 atau 17 tahun, Mhlakela juga pernah mengalami kondisi mental yang mendorongnya ingin bunuh diri. Kendati demikian, upaya itu gagal karena campur tangan Tuhan.
Pada tahun 2000, Mhlakela memeluk agama Kristen. Salah satu pengalamannya sebagai seorang Umat Kristiani yakni mendapat penglihatan tentang seorang malaikat setinggi pohon yang sedang mencari setan untuk dimusnahkan.
Pada 2003, Mhlakela akhirnya menjadi asisten pendeta. Jabatan itu dia tinggalkan pada 2010 karena merasa telah cukup melayani Tuhan.
Mhlakela kemudian terinspirasi untuk membangun gereja sendiri pada 2016. Meski begitu, gereja tersebut kini telah ditutup.
(blq/bac)