Kemlu RI Ungkap Kondisi WNI Ikut Pelayaran Global Flotilla

CNN Indonesia
Kamis, 02 Okt 2025 20:04 WIB
Kemlu ungkap satu WNI Husein yang ikut armada GSF kini berlayar menuju Siprus dan dalam keadaan baik.
Ilustrasi. Kemlu pantau satu WNI dalam pelayaran armada GSF. Foto: REUTERS/Bruna Casas
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkap kondisi satu warga negara Indonesia (WNI) bernama Husein yang ikut pelayaran bersama kapal-kapal lain dalam armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang membawa bantuan ke Jalur Gaza, Palestina.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengatakan Husein "dalam pelayaran menuju Siprus."

"Berdasarkan komunikasi per tanggal 2 Oktober 2025, kondisi yang bersangkutan dalam keadaan baik," kata Judha dalam rilis resmi, Kamis (2/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Roma yang memiliki wilayah kerja di Cyprus telah menerjunkan petugas untuk memberikan bantuan yang diperlukan.

Judha mengatakan pihaknya akan terus memantau WNI yang tergabung dalam GSF.

"Kemlu terus memonitor dan menjalin komunikasi dengan WNI yang bergabung dalam pelayaran Global Sumud Flotilla," ucap Judha.

Di Instagram pribadinya, Husein yang berlayar bersama kapal observer Summertime- Jong, mengatakan sedang menuju ke tempat yang lebih aman.

"Kapal kami Summertime sedang menuju wilayah yang lebih aman untuk membawa dokumentasi serta berkas-berkas yang sudah kami kumpulkan untuk kita jadikan barang bukti dalam upaya peradilan internasional terhadap Israel," kata dia.

Hingga kini, Summertime terus berusaha menuju tempat yang lebih aman. Namun, Husein mengabarkan dia dalam keadaan baik.

"Alhamdulillah, saat ini kami yang berada di kapal observer, yaitu Kapal Summertime-Jong dan Kapal Shireen dalam keadaan baik," ungkap dia.

Sebagian kapal yang tergabung dalam GSF telah dibajak Israel dan para relawannya diculik saat armada mendekati perairan Gaza.

Juru bicara GSF Saif Abukeshek mengatakan Israel menculik 201 orang dari kapal-kapal yang hendak mengantar bantuan. Mereka termasuk aktivis asal Swedia Greta Thunder dan 12 warga Malaysia.

Armada GSF terdiri dari 50 kapal dengan lebih dari 500 aktivis dan relawan dari berbagai negara. Saat ini, komunitas internasional terutama yang warga negaranya ditahan Israel sedang berusaha mencari bantuan agar para relawan itu dibebaskan.

Sebanyak 43 kapal yang tergabung dalam GSF berlayar dari Barcelona ke Gaza untuk memberi bantuan kemanusiaan. Mereka mulai berlayar pada Agustus lalu.

Pelayaran ini diikuti oleh lebih dari 500 orang dari berbagai negara termasuk Indonesia dan Malaysia.

[Gambas:Instagram]

(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER