Trump Deklarasi Chicago 'Zona Perang' dan Ribut di Pengadilan, Kenapa?

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2025 17:25 WIB
Pemerintah Trump digugat negara bagian Illinois gara-gara tetapkan Chicago zona perang hingga mau kerahkan Garda Nasional.
Pemerintah Trump didugat negara bagian Illinois gara-gara mau kerahkan Garda Nasional ke Chicago. Foto: REUTERS/Jim Vondruska
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump Kota Chicago sebagai zona perang atau "war zone" pada Minggu (5/10) dan mengerahkan 300 tentara Garda Nasional.

Pengerahan tersebut ditolak sejumlah pejabat negara bagian. Namun, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem membela Trump dengan mengklaim Chicago adalah "zona perang."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi pengerahan itu, Gubernur Illinois JB Pritzker menyebut Partai Republik berusaha memprovokasi kerusuhan. Pritzker bahkan menyebut kerusuhan di Chicago terorganisir, terarah, dan sudah direncanakan.

"Mereka ingin menciptakan zona perang agar mereka bisa mengirim lebih banyak pasukan," ungkap Pritzker saat diwawancara CNN.

Dia lalu berujar, "Mereka harus segera keluar."

Sejak pekan lalu, warga Chicago menggelar protes kebijakan penegakan imigrasi Trump yang dianggap diskriminatif karena menangkap dan menahan secara sewenang-wenang. Namun, protes itu ditanggapi dengan gas air mata dan tindakan keras lain oleh pasukan keamanan.

Di tengah demo itu, ada orang tak dikenal menyerang petugas dan merusak properti. Protes makin menjadi-jadi saat petugas Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) menembak pengendara yang disebut membawa senjata dan menabrak kendaraan patroli.

Pejabat Kementerian Keamanan Dalam Negeri (Homeland Security Department/HDS) menembak mati imigran berusia 38 tahun Silverio Villegas Gonzalez pada 12 September. Dia dituduh berupaya melarikan diri dan menyeret seorang petugas dengan kendaraannya.

Situasi di Chicago kian panas. Pemerintah kota sampai-sampai menerapkan aturan jam demo yakni pukul 09.00-18.00 waktu setempat.

Walikota Chicago Brandon Johnson juga menandatangani perintah eksekutif yang disebut "Zona Bebas ICE." Aturan ini melarang agen imigrasi pusat menggunakan properti kota selama beroperasi di wilayah tersebut.

Oregon ikut protes

Akhir pekan lalu, Trump mengungkapkan strategi pengerahan pasukan sebagai "perang dari dalam."

Dia juga berencana mengerahkan tentara Garda Nasional California ke Kota Portland di negara bagian Oregon karena dianggap rusuh.

"Portland terbakar habis. Pemberontak ada di mana-mana," kata Trump, dikutip Channel NewsAsia.

Trump mengatakan pengerahan mereka di Portland diperlukan untuk menanggapi protes di fasilitas imigrasi di kota tersebut.

Namun, langkah Trump diblokir Hakim distrik Portland yang menyebut keputusan presiden sama sekali tak berdasar.

"Ini adalah negara hukum konstitusional, bukan darurat militer," kata dia dalam putusannya.

Immergut juga menyatakan pemerintahan Trump gagal menunjukkan bukti protes itu bagian dari "upaya terorganisir untuk menggulingkan pemerintah."

Protes lain soal pengerahan pasukan juga muncul dari California.

Gubernur Cavin Newsom tak terima pasukan garda nasional di wilayah ini dikerahkan ke Oregon. Dia berjanji akan menuntut pengerahan tanpa izin tersebut.

Garda Nasional adalah pasukan berbasis negara bagian yang bertanggung jawab ke gubernur mereka, kecuali ketika diperintah untuk tugas federal.

"Penempatan Garda Nasional California ke Oregon bukan tentang kejahatan. Ini tentang kekuasaan. Dia menggunakan militer kita sebagai pion politik untuk membangun egonya sendiri," kata Newsom.

(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER