Frustrasi Mediasi Gencatan Gaza, Trump Damprat sampai Umpat Netanyahu

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2025 20:29 WIB
Presiden AS Donald Trump menyemprot Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai sang PM mencemooh kelompok milisi Hamas Palestina. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyemprot Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu usai sang PM mencemooh kelompok milisi Hamas Palestina.

Trump marah karena Netanyahu meremehkan persetujuan Hamas akan proposal damai yang diajukannya.

Menurut sumber Axios, amarah Trump itu dilontarkan saat ia bertelepon dengan Netanyahu pada Jumat (3/10) lalu. Kala itu, Trump membahas soal persetujuan Hamas yang dipandangnya sebagai kabar baik.

Namun demikian, Netanyahu tidak berpandangan serupa. Netanyahu mengatakan bahwa persetujuan Hamas tak memiliki arti apa-apa.

"Bibi (panggilan Netanyahu) mengatakan kepada Trump bahwa tak ada yang bisa dirayakan, dan bahwa persetujuan Hamas itu tidak berarti apa-apa," kata pejabat AS tersebut kepada Axios.

Mendengar ucapan Netanyahu, Trump naik pitam. Ia lantas mendamprat sang PM karena selalu berpikiran negatif.

"Saya tidak mengerti kenapa Anda selalu berpikiran negatif. Ini merupakan kemenangan. Ambil lah. (I don't know why you're always so f***ing negative. This is a win. Take it.)," balas Trump dengan umpatan.

Amarah Trump ini juga dibenarkan oleh seorang pejabat AS lainnya. Para pejabat kompak mengatakan bahwa reaksi Netanyahu di telepon tak sesuai dengan ekspektasi Trump.

Pasalnya, Trump pada awalnya menduga bahwa Hamas akan menolak proposal damainya. Namun demikian, tak disangka bahwa Hamas justru menerimanya.

Beberapa saat setelah percakapan telepon berakhir, Trump pun mengeluarkan pernyataan yang menyerukan Israel menghentikan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina. Tiga jam kemudian, Netanyahu memerintahkan militer sesuai dengan instruksi Trump.

Meski sempat panas, ajudan Netanyahu mengatakan bahwa perbincangan Trump dan sang PM berakhir baik. Hal ini juga dikonfirmasi oleh para pejabat AS.

"Pada akhirnya, Presiden Trump menginginkan perdamaian. Itu yang terpenting. Pemerintah sedang bekerja erat dengan Israel untuk mewujudkannya," kata salah satu pejabat AS.

Pada Jumat (3/10), Hamas setuju untuk membebaskan sandera di Gaza sesuai dengan proposal Trump. Meski begitu, Hamas meminta banyak negosiasi mengenai detail-detail lain dalam usulan Trump.

Menurut Israel, permintaan Hamas ini menandakan bahwa kelompok milisi itu menolak usulan Trump. Salah satu yang disorot yakni klausul pelucutan senjata, yang tidak ditanggapi oleh Hamas.

(blq/rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK