Konvoi Mobil Presiden Ekuador Daniel Noboa dikepung oleh sekitar 500 massa yang melemparkan batu. Hal itu terjadi saat ia mendekati sebuah acara di Provinsi Cañar pada Selasa (7/10).
Dilansir Reuters, Menteri Lingkungan Hidup dan Energi Ines Manzano mengungkapkan ada "tanda-tanda kerusakan akibat peluru" di kendaraan presiden.
Atas kejadian itu, Manzano secara resmi mengajukan laporan upaya pembunuhan terhadap Noboa. Ia juga memastikan Noboa tidak terluka dan lima orang telah ditahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan massa terhadap konvoi mobil Presiden Ekuador Daniel Noboa juga terjadi pada akhir September lalu di tengah demo besar-besaran.
CNN melaporkan mobil pembawa bantuan kemanusiaan yang juga membawa Noboa diserang ketika memasuki Provinsi Imbabura, Minggu (28/9) malam waktu setempat.
Sejumlah orang saat itu sedang menggelar demo memprotes harga bahan bakar minyak (BBM). Demo pada Minggu itu merupakan hari kedelapan dan berujung ricuh.
Pemerintah Ekuador mengatakan sekitar 350 orang terlibat dalam penyerangan konvoi presiden. Serangan itu dilancarkan menggunakan kembang api, bom molotov, dan bebatuan.
Demonstrasi di Ekuador pecah setelah pemerintah mengumumkan akan mengakhiri subsidi diesel guna mengurangi belanja publik. Pemerintah mengeklaim subsidi tersebut telah membebani keuangan negara dan penghapusan subsidi diperlukan guna memperbaiki defisit.
Masyarakat Ekuador pun protes karena penghapusan subsidi menyebabkan semua harga naik, terutama di sektor transportasi dan pertanian.
Demo ini meluas dengan pemblokiran jalan terjadi di mana-mana dan para buruh mogok kerja.
Pemerintah akhirnya menetapkan status darurat di sejumlah provinsi dengan mayoritas masyarakat adat untuk merespons demonstrasi.
(sfr)