Badan intelijen Turki menangkap dua mata-mata intelijen Israel, Mossad, yang diduga beroperasi di Ankara.
Middle East Monitor (MEMO) melaporkan dua mata-mata badan intelijen Israel disergap dalam penyelidikan gabungan yang dilakukan Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT), Kantor Kejaksaan Umum, dan Direktorat Keamanan Istanbul.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil investigasi, pria bernama Serkan Cicek yang juga dikenal sebagai Muhammet Fatih Keles ditangkap dalam operasi tersebut.
Cicek didapati memiliki perusahaan bernama Pandora Investigations yang digunakan untuk berkomunikasi dengan seorang agen Mossad bernama Faisal Rashid. Agen itu bertugas dari pusat operasi elektronik Israel.
Para penyidik menemukan bahwa Cicek menerima instruksi dari Mossad untuk memonitor seorang aktivis Palestina yang menentang kebijakan Israel di Timur Tengah. Sebagai imbalan, ia dibayar US$4.000 (sekitar Rp66,4 juta) dalam bentuk mata uang kripto.
Aksi Cicek mengawasi aktivis tersebut tertangkap dalam kamera CCTV. Ia diketahui beraksi di distrik Basaksehir, Istanbul, antara tanggal 1 hingga 2 Agustus 2025, dikutip dari MEMO.
Hasil investigasi sementara itu juga menemukan keterlibatan seorang pengacara bernama Tugrulhan Dip, yang diyakini mengumpulkan informasi pribadi dari catatan publik dan menjualnya ke Mossad.
Pengacara tersebut dilaporkan bekerja sama dengan Musa Koç, yang telah lebih dulu ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara selama 19 tahun karena membocorkan informasi ke Israel.
(blq/bac)