Isi Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Pertama Israel-Hamas di Gaza

CNN Indonesia
Kamis, 09 Okt 2025 09:25 WIB
Selama gencatan senjata Israel dan Hamas akan saling bertukar tahanan, hingga bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.
Sepakat gencatan senjata di Gaza, Israel dan Hamas bakal lakukan pertukaran sandera. Foto: REUTERS/Mahmoud Issa
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata tahap pertama di Jalur Gaza, pada Rabu (8/10).

Pengumuman kesepakatan itu disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di media sosial Social Truth.

"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian (Peace Plan) kami," tulis Trump.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel menyambut kesepakatan tersebut dan menyebut sebagai "hari yang baik" untuk mereka. Sementara itu, Hamas meminta Trump dan komunitas internasional mendesak pemerintahan Benjamin Netanyahu mematuhi kesepakatan tersebut.

Lalu, apa isi gencatan senjata tahap pertama ini?

Dalam unggahan di Social Truth, Trump menyebut kesepakatan itu mencakup pembebasan seluruh sandera dari Gaza dan penarikan pasukan Israel.

"Seluruh sandera akan dibebaskan segera dan Israel akan menarik pasukan ke garis yang disetujui," kata Trump.

Sementara itu, Qatar sebagai salah satu mediator membeberkan gambaran kasar fase pertama ini. Namun, rincian lebih lanjut akan disampaikan di kemudian hari.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengatakan tak jauh berbeda dari Trump soal gencatan fase pertama.

"[Mencakup] pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta masuknya bantuan. Detailnya akan diumumkan kemudian," kaya Al Ansari, dikutip Al Jazeera.

Seorang pejabat Hamas mengatakan akan menukar 20 sandera yang masih hidup dengan 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel. 

Dilansir AFP, pertukaran tahanan itu akan dilakukan dalam waktu 72 jam setelah implementasi kesepakatan, yang juga "disepakati dengan faksi-faksi Palestina". 

Selain pertukaran tahanan, minimal 400 truk yang membawa bantuan kemanusiaan juga akan masuk ke Jalur Gaza setiap hari, selama lima hari pertama gencatan senjata. Penyaluran bantuan itu akan ditingkatkan pada hari-hari berikutnya.

"Kesepakatan itu juga mengatur pemulangan pengungsi dari selatan Jalur Gaza ke Kota Gaza segera," lanjut pejabat Hamas itu.

Meski sepakat gencatan dan seluruh sandera dikembalikan, para pakar ragu Israel berhenti menyerang Gaza. Selama ini, Netanyahu menegaskan akan terus menggempur Gaza sampai Hamas melucuti senjata.

Sejak agresi dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu, lebih dari 67 ribu warga sipil Palestina tewas dan bencana kelaparan akut kian parah di wilayah kantong tersebut.

(isa/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER