Hamas Eksekusi 8 Pria di Jalan Gaza Saat Gencatan Senjata

CNN Indonesia
Rabu, 15 Okt 2025 05:00 WIB
Hamas merilis video berisi eksekusi delapan pria di jalan Gaza ketika mereka bentrok dengan klan bersenjata Palestina usai gencatan senjata dengan Israel. (AFP/-)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kelompok militan Hamas merilis video daring yang menunjukkan eksekusi delapan pria yang ditutup matanya, diikat dan berlutut di jalan.

Video tersebut disiarkan Senin (13/10) malam di kanal Telegram al-Aqsa TV yang dikelola Hamas dengan judul: "Perlawanan melaksanakan hukuman mati terhadap sejumlah kolaborator dan penjahat di Kota Gaza".

Video yang menunjukkan gambar-gambar mengerikan ketika orang-orang bersenjata membunuh dari jarak dekat di hadapan kerumunan penonton ini muncul ketika bentrokan bersenjata terjadi antara unit keamanan Hamas dengan klan bersenjata Palestina di berbagai wilayah di Gaza. Bentrokan ini menyeruak di hari kelima gencatan senjata dengan Israel yang dibeking Amerika Serikat.

Video itu lantas viral secara cepat di media sosial yang kemudian memicu kecaman dari kelompok hak asasi manusia Palestina.

Komisi Independen untuk Hak Asasi Manusia (ICHR), sebuah badan yang dibentuk oleh Otoritas Palestina pada 1993, mengeluarkan pernyataan yang menuntut "diakhirinya eksekusi di luar hukum dan sewenang-wenang di Jalur Gaza".

"Gelombang eksekusi di luar hukum dan penembakan di kaki yang terjadi setelah gencatan senjata di Jalur Gaza tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun," kata kelompok itu.

"Kejadian ini merupakan kejahatan hukum dan moral yang membutuhkan kecaman dan pertanggungjawaban segera," kata mereka lagi.

AFP menjelaskan berdasarkan keterangan para pejabat keamanan Hamas dan banyak warga, mereka ingin ketertiban ketertiban setelah gencatan senjata dengan Israel terwujud usai dua tahun perang.

Sebuah sumber keamanan di Gaza mengatakan kepada AFP bahwa unit Hamas yang baru dibentuk, dengan nama bila diterjemahkan menjadi "Pasukan Penangkalan", sedang melakukan "operasi lapangan berkelanjutan untuk memastikan keamanan dan stabilitas".

"Pesan kami jelas: Tidak akan ada tempat bagi penjahat atau mereka yang mengancam keamanan warga negara," katanya.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK