Tentara IDF Curhat Hamas Sediakan Taurat-Alat Ibadah Selama Disandera

Seorang tentara Israel yang sempat disandera Hamas selama agresi di Jalur Gaza Palestina berlangsung menceritakan sedikit apa yang dialaminya selama menjadi tawanan milisi itu.

Dalam wawancara perdananya setelah dibebaskan Hamas, Matan Angrest, bercerita bahwa milisi penguasa Jalur Gaza itu justru memenuhi permintaannya untuk menyediakan perlengkapan ibadah umat Yahudi dan salinan kitab Taurat selama ditahan di Gaza.

Lihat Juga : KILAS INTERNASIONAL Trump Umumkan Fase 2 Gencatan Gaza sampai Bomber AS ke Venezuela

Kepada Channel 13 Israel, Angrest mengatakan bahwa ia meminta milisi Hamas untuk membawakannya tefillin (kotak kulit kecil yang dikenakan di dahi saat berdoa), siddur (buku doa), dan kitab Taurat.

Dikutip Middle East Monitor, Angrest juga bercerita Hamas memberikannya perlengkapan ibadah tersebut yang diperoleh dari lokasi-lokasi tempat tentara Israel sebelumnya berada di Gaza.

Angrest menjelaskan bahwa ia melaksanakan salat tiga kali sehari di dalam terowongan dan berhasil selamat dari beberapa serangan udara Israel yang menargetkan area tempat ia bersama sandera lainnya ditahan.

Lihat Juga : Israel Masih Duduki Area RS Indonesia di Gaza Meski Gencatan Senjata

Lihat Juga : Israel Gempur Yaman, Bunuh Panglima Militer Houthi Al Ghamari

Hamas berulang kali menyatakan bahwa mereka berupaya melindungi nyawa para tahanan selama menyandera mereka.

Hamas juga berulang kali mewanti-wanti bombardir Israel yang intens dan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza turut menimbulkan ancaman serius bagi para sandera yang merupakan warga Israel sendiri.

Beberapa sandera Hamas bahkan tewas imbas serangan Israel sendiri.

Kesaksian Angrest tentang perlakuan selama disandera ini sangat kontras dengan berbagai laporan dari organisasi hak asasi manusia yang menggambarkan kondisi keras yang dialami para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Beberapa sandera Hamas bercerita bahwa milisi tersebut memperlakukan mereka dengan baik selama ditawan. Sementara itu, warga Palestina tahanan Israel malah menerima penyiksaan termasuk kelalaian medis dan perlakuan buruk lainnya.