Trump Cap Presiden Kolombia Pengedar Narkoba, Bogota-Washington Tegang

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 07:30 WIB
Presiden Donald Trump menuduh Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai pemimpin bandar narkoba hingga buat relasi Bogota-Washington makin tegang. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menuduh Presiden Kolombia Gustavo Petro sebagai "pemimpin narkoba ilegal" dan menegaskan AS akan memangkas pendanaan untuk negara Amerika Selatan tersebut.

Trump mengklaim Presiden Petro "sangat mendorong produksi besar-besaran narkoba" di seluruh Kolombia. Pernyataan itu ia sampaikan melalui platform Truth Social pada Minggu (19/10), di mana Trump berulang kali salah mengeja nama negara tersebut menjadi "Columbia."

Ia juga menyebut Petro sebagai pemimpin "berperingkat rendah dan sangat tidak populer" dan memperingatkan bahwa Petro "sebaiknya segera menutup operasi narkoba" di negaranya atau AS yang akan menutupnya dan itu tidak akan dilakukan dengan cara yang baik.

"Tujuan dari produksi narkoba ini adalah untuk menjual produk dalam jumlah besar ke Amerika Serikat, menyebabkan kematian, kehancuran, dan kekacauan," kata Trump dalam unggahannya itu.

Ia juga menyebut bantuan yang diberikan AS kepada Kolombia selama ini seperti subsidi sebagai bentuk penipuan.

"TERHITUNG HARI INI, PEMBAYARAN TERSEBUT, ATAU BENTUK PEMBAYARAN DAN SUBSIDI LAINNYA, TIDAK AKAN DILANJUTKAN," tulis Trump dalam huruf kapital.

Tidak jelas pembayaran apa yang dimaksud Trump dalam pernyataan itu.

Beberapa saat kemudian, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menulis di platform X bahwa Pentagon telah menyerang dan menghancurkan sebuah kapal milik kelompok narkoba asal Kolombia di "wilayah tanggung jawab USSOUTHCOM" yang mencakup wilayah Karibia, pada Jumat lalu.

Hegseth menyebut tiga orang tewas dalam serangan itu dan mengklaim kapal tersebut terkait dengan kelompok pemberontak kiri Tentara Pembebasan Nasional (ELN). AS menduga kelompok ini terlibat dalam penyelundupan narkotika ilegal meski tidak memberikan bukti pendukung atas klaim tersebut.

Respons Kolombia

Beberapa jam setelah pernyataan Trump, Petro menanggapi dengan amarah lewat serangkaian unggahan di X.

"Kolombia tidak pernah bersikap kasar kepada Amerika Serikat. Sebaliknya, kami sangat mencintai budayanya. Namun Anda bersikap kasar dan tidak tahu apa-apa tentang Kolombia," tulis Petro.

Kementerian Luar Negeri Kolombia juga mengecam pernyataan Trump yang dinilai menghina dan merupakan ancaman langsung terhadap kedaulatan negara itu. Pemerintah Kolombia berjanji akan mencari dukungan internasional untuk membela Presiden Petro dan otonomi negaranya.

"Tuduhan tersebut merupakan tindakan yang sangat serius dan merendahkan martabat presiden serta rakyat Kolombia," bunyi pernyataan resmi kementerian.

Pada Minggu dini hari, Petro juga menuduh pemerintahan Trump melakukan pembunuhan dan menuntut penjelasan atas serangan AS terbaru di perairan Karibia.

Hubungan antara Bogotá dan Washington semakin memburuk sejak Trump kembali menjabat.

Bulan lalu, AS juga mencabut visa Petro setelah ia bergabung dalam aksi demonstrasi pro-Palestina di New York dan menyerukan agar tentara AS menolak perintah Trump.

"Saya meminta semua tentara Amerika Serikat, jangan arahkan senapanmu kepada kemanusiaan. Tolak perintah Trump," kata Petro saat itu.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK