Langgar Gencatan, Netanyahu Pamer Israel Ledakkan 153 Ton Bom di Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 08:41 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membanggakan tentaranya menggempur Jalur Gaza Palestina pada Minggu dengan 153 ton bom selama beberapa hari terakhir di saat gencatan senjata dengan Hamas berlangsung. (Foto: via REUTERS/ABIR SULTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membanggakan tentaranya menggempur Jalur Gaza Palestina pada Minggu dengan 153 ton bom selama beberapa hari terakhir di saat gencatan senjata dengan Hamas berlangsung.

Hal itu diungkapkan Netanyahu saat berbicara dalam sesi pembukaan musim dingin Knesset (parlemen Israel) pada Senin (20/10).

Secara tersirat Netanyahu mengakui Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat, di mana gempuran Israel telah menewaskan hampir 100 orang sejak gencatan berlangsung.

"Selama masa gencatan senjata, dua tentara gugur... Kami membalas dengan 153 ton bom dan menyerang puluhan target di seluruh Jalur Gaza," kata Netanyahu.

Netanyahu bahkan berulang kali diinterupsi oleh anggota oposisi yang memprotes kebijakan pemerintahnya serta tuduhan bahwa ia sengaja memperpanjang perang Israel di Gaza.

Dikutip Anadolu Agency, kantor media pemerintah Gaza melaporkan bahwa Israel telah 80 kali melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku pada 10 Oktober.

Selama periode itu, 97 warga Palestina tewas, termasuk 44 orang pada Minggu (19/10) saja dan 230 orang lainnya luka-luka.

Tel Aviv berdalih gempurannya di Gaza selama gencatan dilakukan imbas Hamas telah menyerang pasukan Israel di kota selatan Rafah. Namun, milisi penguasa Jalur Gaza tersebut membantah tuduhan itu dan menegaskan kembali komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata.

Perjanjian gencatan senjata tersebut diumumkan pada 10 Oktober berdasarkan rencana bertahap yang diajukan Presiden AS Donald Trump. Tahap pertama mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina.

Rencana itu juga mencakup pembangunan kembali Gaza serta pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa keterlibatan Hamas.

Menurut data Kementerian Kesehatan di Gaza, genosida Israel di Gaza yang berlangsung sejak Oktober 2023 lalu telah menewaskan lebih dari 68.200 warga Palestina dan melukai lebih dari 170.200 lainnya.

Jumlah korban tewas ini mungkin masih banyak lantaran masih banyak orang hilang dan diperkirakan masih tertimbun reruntuhan bangunan yang hancur imbas bombardir Israel di Gaza.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK