Shutdown Pemerintah: Stok Nuklir AS Terguncang, 1.400 Staf Dirumahkan

CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2025 20:30 WIB
Persediaan nuklir Amerika Serikat terguncang buntut shutdown pemerintah yang tak kunjung usai sejak terjadi pada 1 Oktober lalu.
Shutdown pemerintah AS sampai mengguncang stok nuklir Paman Sam. (AFP/ALEX WROBLEWSKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Persediaan nuklir Amerika Serikat terguncang buntut shutdown pemerintah yang tak kunjung usai sejak terjadi pada 1 Oktober lalu.

AFP melaporkan Badan Keamanan Nuklir Nasional (NNSA), selaku badan yang bertanggung jawab menjaga stok nuklir AS, pada Senin (20/10) mulai merumahkan mayoritas stafnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Departemen Energi menyatakan sekitar 1.400 karyawan NNSA akan dirumahkan mulai 20 Oktober. Hanya kurang dari 400 pegawai yang akan terus bekerja guna mendukung perlindungan properti dan keselamatan.

"Akibat shutdown pemerintahan oleh Partai Demokrat, sekitar 1.400 pegawai federal NNSA akan dirumahkan mulai hari ini, 20 Oktober, dan hampir 400 pegawai federal NNSA akan terus bekerja untuk mendukung perlindungan properti dan keselamatan manusia," kata juru bicara Departemen Energi dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP.

Menurut lembaga nirlaba keamanan global Bulletin of the Atomic Scientists, AS memiliki 5.177 hulu ledak nuklir. Sekitar 1.770 di antaranya telah dikerahkan.

NNSA, yang mengawasi 60.000 kontraktor, bertanggung jawab untuk merancang, memproduksi, merawat, dan mengamankan senjata nuklir.

Berdasarkan laporan CNN, karyawan yang dirumahkan yakni mereka yang bekerja di perakitan senjata nuklir seperti Pantex di Texas dan Y-12 di Tennessee.

Pemerintah AS telah resmi mengalami shutdown selama 20 hari. Shutdown adalah kondisi ketika sebagian lembaga pemerintahan federal harus berhenti beroperasi karena Kongres gagal menyetujui anggaran belanja.

Senat sudah 11 kali gagal melakukan pemungutan suara untuk menyudahi shutdown. Hal ini lantaran Partai Demokrat terus menuntut agar resolusi anggaran yang disahkan DPR mencakup subsidi kesehatan bagi 24 juta warga AS, yang akan segera kedaluwarsa.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER