Cerita 7 PM Jepang Tewas Dibunuh, Salah Satunya Motif Dendam Agama

CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 08:00 WIB
Tujuh eks PM Jepang tewas dibunuh, terbaru dialami eks PM Shinzo Abe yang tewas ditembak saat kampanye pada Juli 2022.
Ilustrasi bendera Jepang. Foto: iStockphoto/blinow61

5. Shishaku Saito Makoto (1858-1936)

Sebelum menjadi PM, Shishaku Makoto adalah perwira angkatan laut dan dua kali menjabat sebagai gubernur jenderal Korea (1919-1927, 1929-1931).

Dia naik ke kursi PM menggantikan Inukai Tsuyoshi yang tewas dibunuh. Saat menjadi PM ia mengambil langkah kontroversial dengan mengakui negara Manchukuo (di Manchuria) yang dikuasai Jepang dan menarik diri dari Liga Bangsa-Bangsa.

Skandal keuangan memaksa Saitō dan kabinetnya untuk mengundurkan diri. Saitō dibunuh oleh sekelompok perwira muda angkatan darat selama pemberontakan militer yang gagal pada 26 Februari 1936.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

6. Takahashi Korekiyo (1854-1936)

Takahashi Korekiyo adalah PM keenam Jepang yang tewas dibunuh. Selain politikus dia juga dikenal sebagai ekonom, dengan sebutan "Keynes dari Jepang".

Ia bergabung dengan Bank Jepang pada tahun 1892 (tahun ke-25 Meiji), menjadi wakil presiden bank tersebut pada tahun 1899 (tahun ke-32 Meiji).

Dia membantu menetapkan standar emas serta menjual obligasi pemerintah ke luar negeri dalam rangka penggalangan dana untuk Perang Rusia-Jepang.

Ia tewas dibunuh dalam pemberontakan 26 Februari 1936 setelah keputusannya untuk memotong pengeluaran militer pada tahun 1935. Ia meninggal dunia pada usia 81 tahun.

7. Shinzo Abe (1954-2022)

Shinzo Abe tewas setelah tidak lagi menjabat sebagai PM. Dia ditembak saat kampanye di kota Nara pada Juli 2022.

Shinzo Abe adalah PM Jepang terlama pascaperang, yang menjabat selama dua periode yaitu 2006-2007 dan 2012-2020.

Dalam usia 67 tahun, dia ditembak di bagian leher dan dekat tulang selangka sebelah kiri. Pelaku penembakan mantan PM Jepang ini adalah Tetsuya Yamagami (41) yang berlatar belakang mantan anggota AL Jepang dan berdinas pada 2002-2005.

Motifnya terdengar aneh, pelaku dendam pada Abe yang dekat dengan gereja unifikasi di Korea dan Jepang.

"Saya mencoba menargetkan seorang anggota suatu kelompok agama, tetapi saya pikir itu terlalu sulit, jadi saya menembak mantan Perdana Menteri Shinzo Abe," demikian pernyataan Yamagami yang dikutip media-media Jepang.

Salah satu media, Gendai Business kemudian menyoroti pernyataan lengkap Yamagami dan menemukan bahwa kelompok keagamaan yang dimaksud adalah Gereja Unifikasi.

Gereja Unifikasi adalah gerakan keagamaan yang didirikan oleh Sun Myung Moon, pemimpin religius asal Korea Selatan yang mengaku-aku sebagai juru selamat.

Sepak terjang Gereja Unifikasi cukup kontroversial baik di Korea Selatan atau Jepang. Dulu, sebagian kalangan menganggapnya sebagai kultus yang berbahaya.

(imf/dna)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER