PM China Sindir AS Senang Buat Aturan Sendiri Jelang Trump-Xi Bertemu

CNN Indonesia
Selasa, 28 Okt 2025 08:00 WIB
PM China Li Qiang mengecam praktik "unilateralisme" yang diterapkan AS yang membuat dunia kembali pada "hukum rimba" jelang pertemuan Donald Trump-Xi Jinping. (Foto: REUTERS/TINGSHU WANG)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri China Li Qiang mengecam praktik "unilateralisme" yang diterapkan seenaknya oleh Amerika Serikat dan menegaskan dunia tidak boleh kembali pada "hukum rimba" terutama dalam urusan ekonomi dan perdagangan.

"Globalisasi ekonomi dan multipolaritas dunia adalah hal yang tidak dapat diubah. Dunia tidak boleh kembali pada hukum rimba, di mana yang kuat menindas yang lemah," ujar Li dalam pidatonya.

Pernyataan tersebut disampaikan Li Qiang di KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin (21/10) yang juga dihadiri langsung oleh Presiden Donald Trump dan hanya beberapa hari sebelum pertemuan antara Trump dan Presiden Xi Jinping berlangsung.

Pernyataan tersebut secara jelas menyinggung kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump terhadap sejumlah negara sejak ia kembali menjabat di Gedung Putih awal tahun ini, terutama ke China.

Dalam pertemuan di sela-sela KTT ASEAN, Li menambahkan bahwa unilateralisme dan proteksionisme kini tengah marak dan menimbulkan risiko besar bagi kawasan.

Li juga menyerukan komitmen yang lebih kuat terhadap sistem perdagangan bebas global.

Sementara itu, dikutip AFP, Trump dan Xi dijadwalkan bertemu pada Kamis pekan ini di Korea Selatan di sela-sela KTT APEC berlangsung untuk membahas kemungkinan kesepakatan yang dapat mengakhiri perang dagang berkepanjangan antara kedua negara.

Trump, saat dalam perjalanannya menuju Jepang, menyatakan optimisme bahwa ia dapat mencapai kesepakatan dengan Xi soal perdagangan saat keduanya bertemu pada Kamis mendatang.

AS dan China juga telah menyepakati kerangka perjanjian dagang pada Minggu menjelang pertemuan Xi-Trump ini.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kesepakatan tersebut, yang dicapai di sela-sela KTT ASEAN ini akan menghapus ancaman penerapan tarif sebesar 100% terhadap impor dari China mulai 1 November, serta mencakup "kesepakatan final" mengenai penjualan TikTok di AS.

Negosiator perdagangan utama China, Li Chenggang, menyatakan bahwa kedua pihak telah mencapai "konsensus awal" dan selanjutnya akan menjalani proses persetujuan internal di masing-masing negara.

"Sikap Amerika Serikat sangat tegas," ujar Li seperti dikutip The Guardian.

"Kami telah melalui proses konsultasi yang sangat intens dan melakukan pertukaran pandangan yang konstruktif untuk mencari solusi dan pengaturan yang dapat mengatasi kekhawatiran tersebut," paparnya menambahkan.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK