Gubernur Rio de Janeiro Didesak Mundur usai Operasi Brutal ke Gangster

CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 16:45 WIB
Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, didesak mundur usai menggelar operasi brutal terhadap gangster narkoba. (AFP/MAURO PIMENTEL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga Brasil ramai-ramai protes menuntut Gubernur Rio de Janeiro, Claudio Castro, mundur usai operasi brutal terhadap orang-orang diduga gangster di Penha dan Complexo do Alemão.

Mereka berkumpul di daerah Vila Cruzeiro, Penha, menyuarakan tindakan brutal polisi pada Jumat (30/10).

"Usir Castor! Setop pembantaian," teriak para pedemo. Mereka juga meminta gubernur Rio ini dijebloskan ke penjara atas tindakan sewenang-wenangnya.

"Membunuh anak muda di favela bukanlah kebijakan publik. Itu pembantaian," kata anggota dewan setempat Monica Benicio, dikutip Al Jazeera.

Sama seperti warga lain, Anne Caroline Dos Santos menyuarakan kekesalan dia terhadap penegak hukum yang melakukan penyiksaan dan pembunuhan di luar hukum.

"Pengecut, teroris, pembunuh! Tangan dia [Castro] penuh darah," kata warga Brasil, Dos Santos, dikutip ABC News, Sabtu (31/10).

"Ibu-ibu kini berjuang mengambil jenazah anak mereka dan menguburkannya," imbuh dia.

Mahkamah Agung Brasil dan anggota parlemen juga sudah meminta Castro memberikan informasi rinci soal bagaimana operasi tersebut dilakukan.

Castro, kepala militer, dan polisi, akan disidang pada 3 November.

Pekan lalu, otoritas Rio de Janeiro meluncurkan serangan yang menargetkan gangster Komando Merah (Red Command/Comando Vermelho).

Mereka mengerahkan 2.500 polisi dan tentara, kendaraan lapis baja, hingga helikopter untuk memburu terduga anggota gangster. Imbas operasi ini, 132 orang dilaporkan tewas.

Menurut saksi mata mereka yang tewas dalam kondisi penuh luka, bekas terikat, dan bahkan kepala yang terpenggal.

Castro menyebut operasi ini "sukses" meski ada empat polisi yang tewas. Dia juga mengatakan tak ada pilihan lain "untuk menetralkan teroris narkoba."

Tak cuma itu, dia menyebut korban tewas adalah penjahat yang melawan pemerintah atau petugas.

Castro sebelumnya menuduh pemerintah Lula da Silva bersikap lunak terhadap kejahatan dan mengabaikan Rio de Janeiro dalam perjuangan melawan geng.

(isa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK