Paket Mencurigakan di Pangkalan Udara AS, Sejumlah Orang Tumbang

CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2025 13:45 WIB
Ilustrasi pangkalan udara Andrews. (REUTERS/TOM BRENNER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pangkalan udara Amerika Serikat di Maryland menerima paket mencurigakan yang menyebabkan beberapa orang dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (4/11).

Setelah seseorang membuka paket mencurigakan itu, Pangkalan Gabungan Andrews menyatakan gedung di pangkalan akan dievakuasi.

"Sebagai tindakan pencegahan, gedung itu dan bangunan yang terhubung dievakuasi dan area di sekitarnya langsung dipasang garis pengaman," ujar mereka, seperti dikutip CNN Politik.

"Tim tanggap darurat dari Pangkalan Gabungan Andrews segera dikirim ke lokasi, memastikan tidak ada ancaman langsung, dan menyerahkan penanganan lokasi kepada Kantor Investigasi Khusus. Saat ini, penyelidikan masih berlanjut," tambahnya.

Ruang tempat paket itu dibuka berada di dalam gedung pusat kesiapsiagaan Garda Udara Nasional. Hingga saat ini gedung itu masih ditutup.

Beberapa orang dibawa ke Pusat Medis Malcolm Grove di dalam pangkalan setelah paket dibuka dan berisi bubuk putih tak dikenal.

Salah satu sumber menyebut hasil uji lapangan awal oleh tim HAZMAT tidak menemukan zat berbahaya, namun penyelidikan tetap berlanjut.

Tingkat keparahan penyakit yang dialami oleh orang sekitar di dekat paket itu sejauh ini belum diketahui.

Para penyelidik juga sedang menilai materi propaganda politik yang disertakan di dalam paket, kata dua sumber itu.

Pangkalan Gabungan Andrews dikenal sebagai lokasi keberangkatan dan kedatangan bagi para pejabat tinggi seperti presiden, wakil presiden, dan para menteri kabinet dalam menjalankan tugas resmi.

Pusat Kesiap-siagaan Garda Udara Nasional berfungsi sebagai penghubung antara Biro Garda Nasional dan unit Garda Udara Nasional di setiap negara bagian serta wilayah AS.

Presiden AS Donald Trump diketahui berada di pangkalan itu pada Rabu sebelum insiden itu terjadi.

(rnp/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK