Swedia Darurat Geng Kriminal, Jumlah Anggota Sampai Belasan Ribu

bac | CNN Indonesia
Jumat, 07 Nov 2025 19:30 WIB
Swedia mulai darurat geng kriminal yang jumlah anggotanya mencapai belasan ribu.
Ilustrasi. Swedia darurat geng kriminal. (iStock/Oleg Elkov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Swedia mulai darurat geng kriminal yang jumlah anggotanya mencapai belasan ribu.

Kepolisian Swedia membeberkan sedikitnya ada 17.500 anggota aktif geng kriminal yang tersebar di sejumlah kota negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laporan Kepolisian Swedia bahkan menyebutkan 50 ribu orang lainnya terkait dengan aktivitas geng kriminal di negara itu, dikutip dari AFP.

Swedia berupaya keras untuk menahan lonjakan kejahatan terkait dengan jaringan kriminal selama lebih dari satu dekade.

Di antara kasus kejahatan yang kerap terjadi adalah penembakan dan pengeboman hampir setiap hari dengan motif balas debndam atau perang antar geng narkoba di negara itu.

Pemerintahan pusat kemudian memerintahkan kepolisian untuk memberikan laporan secara umum tentang aktivitas kriminal di negara itu. Laporan pertama pada 2024 dari kepolisian membeberkan bahwa sedikitnya ada lebih dari 14 ribu anggota geng kriminal dan narkoba di negara itu.

Meski demikian, Kepala Polisi Swedia Petra Lundh mengatakan dalam konferensi pers bahwa metode penghitungan jumlah tersebut mengalami perubahan.

"Kami tidak mendapati indikasi yang jelas tentang peningkatan atau penurunan, meskipun angka tahun ini sepertinya lebih tinggi," ujar Lundh.

Lundh menambahkan, penilaian tersebut kemungkinan dilakukan dengan metode yang masih konservatif karena kepolisian masih menggunakan "kriteria ketat tentang bagaimana mereka dianggap aktif" sebagai anggota geng kriminal.

"Kelompok geng penjahat yang aktif dan juga orang-orang yang memiliki hubungan dengan mereka, masih terlalu luas (definisinya)," ujar Lundh.

Selama pemerintahan Perdana Menteri Ulf Kristersson dari sayap kanan yang berkuasa sejak 2022, Swedia memang berjanji menindak tegas setiap kejahatan.

Pemerintah juga telah memberikan keleluasaan wewenang kepada aparat polisi untuk menindak kejahatan remaja, termasuk rencana untuk menurunkan usia pidana dari 15 menjadi 13 tahun.

Langkah-langkah lainnya termasuk mendirikan sel khusus untuk para remaja, menggantikan rumah tahanan remaja saat ini.

Pemerintah juga mulai menghapus hukuman yang lebih ringan bagi para pelaku kejahatan remaja dan kemungkinan bagi polisi menggunakan tindakan koersif terhadap remaja untuk menangkap pelaku kejahatan.



[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER