Komunitas dan organisasi internasional ramai-ramai mengecam pemukim ilegal Israel yang membakar masjid dan Al Quran di Tepi Barat, Palestina.
Para pemukim itu membakar dinding Masjid Hajja Hamida di Deir Istiya dan menghanguskan tiga Al Quran pada Selasa (11/11) malam.
Para pemukim juga mengotori dinding masjid dengan pesan-pesan khusus berbahasa Ibrani seperti "Kami tak takut", "kami akan balas dendam lagi", dan "terus kecam."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tindakan itu memicu serangkaian kecaman dan kekhawatiran dari berbagai pihak.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mengecam serangan itu dan menyebutnya sebagai "tindakan keji." Mereka juga menyoroti perlakuan Israel terhadap situs-situs Muslim dan Kristen di wilayah yang diduduki.
Kementerian Luar Negeri Yordania juga "mengutuk dengan keras" serangan yang dilakukan pemukim Israel.
"Serangan itu perpanjangan dari kebijakan ekstremis dan retorika provokatif pemerintah Israel yang memicu kekerasan dan ekstremisme terhadap rakyat Palestina," kata juru bicara Kemlu Yordania dalam rilis resmi, dikutip Al Jazeera.
Jerman yang biasanya membela tindakan Israel kali ini juga menyerukan penghentian kekerasan dan investigasi menyeluruh.
"Insiden ini harus dan menyeluruh dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," demikian rilis mereka.
Kementerian Luar Negeri Swiss juga mengeluarkan kecaman. Mereka menilai tindakan di Tepi Barat tak bisa diterima.
"Kekerasan ini dan ekspansi yang terus berlanjut terkait pendudukan ilegal harus segera dihentikan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Kemlu.
Sehari setelah insiden, Presiden Israel Isaac Herzog menyebut kekerasan itu mengejutkan dan serius.
"Semua otoritas negara harus bersikap tegas untuk memberantas fenomena ini," kata Herzog, dikutip NBC News.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga punya kekhawatiran serupa.
"Kekhawatiran tentang peristiwa di Tepi Barat yang dapat meluas dan menciptakan dampak yang bisa merusak apa yang kita lakukan di Gaza," kata Rubio.
Stephane Dujarric, juru bicara untuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, mengatakan komunitas internasional sangat terguncang dengan peristiwa tersebut.
"Serangan semacam itu terhadap situs keagamaan sama sekali tak bisa diterima," kata jubir itu, dikutip Al Jazeera.
Dujarric juga mengatakan, "Kita harus dan terus mengecam serangan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat."