Trump Akan Bicara ke Presiden Venezuela Maduro, AS 'Ok' Serang Meksiko

CNN Indonesia
Selasa, 18 Nov 2025 11:58 WIB
Presiden AS Donald Trump akan bicara ke Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Senin (17/11) akan bicara dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro di tengah ketegangan akibat penguatan militer AS.

Ia juga mengatakan akan 'OK' dengan serangan anti-narkotika di Meksiko.

Menurut Trump, Meksiko tidak berhasil menindak tegas para kartel pengedar narkoba itu.

"Apakah saya akan serang Meksiko untuk menghentikan narkoba? OK bagi saya. Apa pun kami lakukan untuk menghentikan narkoba," ujar Trump ketika ditanya jika ia setuju dengan operasi anti-narkotika AS di Meksiko.

"Saya tidak bicara saya sedang melakukannya, tapi saya akan bangga. Karena kami akan selamatkan jutaan nyawa dengan hal itu."

Sementara itu, ketika ia ditanya mengenai pembicaraan dengan Maduro, Trump mengatakan akan ada waktu untuk bicara dan mengatakan Maduro "tidak baik ke Amerika Serikat."

"Pada waktu tertentu, saya akan bicara dengan dia (Maduro)," ujar Trump di Oval Office, seperti dikutip AFP.

Saat sesi tanya jawab terkait penutupan pengerahan pasukan darat AS di Venezuela, Trump mengatakan: "Tidak, saya tidak menutup itu, saya tidak akan tutup apapun."

"Kita hanya harus menangani Venezuela," ujar Trump.

"Mereka mengirim ratusan ribu orang dari penjara ke negara kita," ia menambahkan.

Beberapa jam setelahnya, Maduro dalam acara televisi mingguannya mengatakan siap bertemu langsung dengan siapa pun di Amerika Serikat.

Trump juga meminta pasukan AS di kawasan Karibia ditambah untuk kasus penyelundupan narkoba di berbagai negara Amerika Latin termasuk Venezuela dan Meksiko.

Kini sebuah unit Marinir AS tengah menggelar latihan militer di Trinidad dan Tobago untuk kedua kalinya kurang dari satu bulan.

Namun pemimpin Trinidad dan Tobago menegaskan negaranya tidak mengizinkan wilayahnya dipakai untuk serang Venezuela.

"AS TIDAK PERNAH meminta wilayah kami untuk serangan ke rakyat Venezuela," ujar Perdana Menteri Kamla Persad-Bissessar lewat pesan WhatsApp kepada AFP.

"Trinidad dan Tobago tidak akan ikut tindakan yang merugikan rakyat Venezuela," tambahnya.

Ia juga menekankan AS dan Caracas harus menyelesaikan konflik lewat perundingan.

Venezuela menuduh AS mencoba menggulingkan pemerintah Caracas dengan pengerahan militer, kapal induk, kapal perang, dan beberapa jet.

Sejak Agustus, AS mempertahankan militer besar di Karibia, termasuk sekitar enam kapal perang, dengan alasan menindak penyelundupan narkoba menuju AS.

Sebanyak 83 orang tewas sejak September dilakukan oleh pasukan AS yang menyerang kapal yang dituduh menyelundup narkoba di perairan internasional.

Namun, AS masih belum kasih bukti orang-orang yang diserang di Karibia atau di Pasifik timur. Namun sebanyak 20 operasi itu merupakan penyelundupan narkoba.

(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK