Jakarta, CNN Indonesia --
Amerika Serikat (AS) dan Rusia dikabarkan telah menyusun rencana untuk mengakhiri perang di Ukraina. Penyusunan rencana yang berisi 28 poin itu disebut-disebut tidak melibatkan Kyiv.
Media Axios, Financial Times, dan New York Times yang pertama kali melaporkan soal 28 poin proposal damai ini. Laporan ini muncul sehari sebelum Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan bertemu dengan pejabat militer AS di Kyiv pada Kamis (20/11).
Dilansir dari Al Jazeera, rencana perdamaian ini belum diumumkan secara resmi oleh Amerika Serikat. Rusia bahkan membantah adanya proposal semacam itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, sejumlah sumber anonim telah membocorkannya kepada media. Dua sumber anonim juga mengatakan kepada Reuters bahwa AS sudah "memberi isyarat" kepada Zelensky mengenai isi rencana ini.
Apa isinya?
Draf 28 poin rencana perdamaian Rusia-Ukraina ini telah diterima Axios dan diverifikasi oleh seorang pejabat Ukraina, seorang pejabat AS, serta seorang sumber yang mengetahui proposal tersebut.
Dalam laporannya, Axios menyebut draf ini disusun oleh utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, dengan masukan dari Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan menantu Trump, Jared Kushner.
Draf ini juga disebut hasil konsultasi antara Witkoff dan utusan Rusia, Kirill Dmitriev. Axios menyatakan setelah bertemu Dmitriev, Witkoff dan Kushner membahas rencana ini dengan penasihat keamanan nasional Zelensky, Rustem Umerov.
Menteri Angkatan Darat AS Dan Driscoll kemudian menyampaikan rencana tersebut kepada Zelensky secara tertulis pada Kamis. Zelensky dilaporkan siap untuk membicarakan hal ini dengan Trump dan timnya.
Isi dari draf tersebut antara lain pernyataan bahwa kedaulatan Ukraina akan dikonfirmasi.
Kemudian, perjanjian non-agresi yang komprehensif akan disepakati antara Rusia, Ukraina, dan Eropa. Semua ambiguitas yang terjadi selama 30 tahun terakhir disebut akan dianggap selesai.
Selanjutnya, jaminan bahwa Rusia tidak akan menyerang negara tetangganya, dan NATO tidak akan berkembang lebih jauh.
Rusia dan NATO juga disebut akan mengadakan dialog yang dimediasi oleh AS untuk menyelesaikan semua masalah keamanan dan "menciptakan kondisi untuk de-eskalasi guna memastikan keamanan global dan meningkatkan peluang kerja sama serta pembangunan ekonomi di masa depan."
Lanjut ke sebelah...
Lebih lanjut, Ukraina disebut akan menerima jaminan keamanan yang dapat diandalkan. Namun, jumlah Angkatan Bersenjata Ukraina akan dibatasi hingga 600.000 personel. Saat ini, Ukraina punya sekitar 800.000-850.000 prajurit aktif.
Ukraina juga diminta setuju untuk mencantumkan dalam konstitusinya bahwa Kyiv tidak akan bergabung dengan NATO, dan NATO harus setuju untuk memasukkannya ke dalam undang-undang mereka bahwa Ukraina tidak akan diterima di masa mendatang.
NATO juga diminta setuju untuk tidak menempatkan pasukan di Ukraina.
AS, pada bagiannya, akan memberikan jaminan untuk Ukraina. AS bakal menerima kompensasi apabila rencana ini dilanggar atau tidak dipatuhi.
Jika Ukraina menyerang Rusia, maka jaminan ini akan hilang.
Jika Rusia menginvasi Ukraina, maka akan ada tanggapan militer terkoordinasi yang tegas serta semua sanksi global akan diberlakukan kembali untuk Rusia. Semua pengakuan wilayah baru dan manfaat lain dari kesepakatan ini juga akan dicabut.
Infrastruktur Ukraina yang rusak, terutama gas, akan dibangun kembali dan dikembangkan dengan bantuan dari AS.
Rusia akan terintegrasi kembali ke dalam ekonomi global, termasuk bergabung lagi dengan G8.
Ukraina harus setuju menjadi negara non-nuklir sesuai dengan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia milik Ukraina juga harus diawasi IAEA dan listrik yang dihasilkan mesti dibagi sama rata dengan Rusia.
Lebih lanjut, Crimea, Luhansk, dan Donetsk akan diakui sebagai wilayah Rusia secara de facto, termasuk oleh AS. Kherson dan Zaporizhzhia akan dibekukan di sepanjang garis kontak, yang berarti ada pengakuan de facto atas garis tersebut.
Rusia sementara itu akan menyerahkan wilayah lain yang dikuasainya di luar lima wilayah yang telah disebutkan.
Wilayah Oblast Donetsk harus bersih dari pasukan dan akan dianggap sebagai zona penyangga demiliterisasi.
Ukraina harus menyelenggarakan pemilu dalam 100 hari.
Semua pihak yang terlibat dalam konflik akan menerima amnesti penuh atas tindakan selama perang dan setuju untuk tidak mengajukan klaim atau keluhan di masa mendatang.
Perjanjian ini disebut mengikat secara hukum dan pelaksanaannya akan dipantau dan dijamin oleh Dewan Perdamaian, yang dipimpin oleh Trump.
Respons Zelensky
Zelensky telah mengatakan bahwa rencana ini hanya "visi" AS, bukan tawaran final. Ia menegaskan Ukraina telah memperjelas batasannya dan akan memberikan masukan agar rencana tersebut "benar-benar bermakna."
Para analis telah memperingatkan bahwa rencana ini amat menguntungkan Rusia, dan sebaliknya sangat merugikan Ukraina. Ukraina akan sangat tidak berdaya apabila suatu hari mendapat serangan dari Rusia.