Badan Bantuan GHF Bekingan AS-Israel Bubar, Akhiri Misi di Gaza

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2025 03:55 WIB
GHF resmi umumkan telah mengakhiri misi di Gaza usai picu kontroversi.
Badan penyalur bantuan Gaza GHF bubar. Foto: REUTERS/Hatem Khaled
Jakarta, CNN Indonesia --

Yayasan Kemanusiaan Gaza (Gaza Humanitarian Foundation/GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka telah resmi mengakhiri "misi" di Gaza.

GHF memicu kontroversi setelah ditugaskan mendistribusikan bantuan makanan di Gaza pada Mei lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak awal tujuan GHF adalah untuk memenuhi kebutuhan mendesak, membuktikan bahwa pendekatan baru dapat berhasil di mana pendekatan lain telah gagal, dan pada akhirnya menyerahkan keberhasilan itu kepada komunitas internasional yang lebih luas," demikian pernyataan Direktur Eksekutif GHF, John Acree.

Pernyataan GHF merujuk pada ketentuan gencatan senjata Israel dan Hamas yang berlaku pada Oktober lalu. Pembubaran GHF juga menyusul dibentuknya Pusat Koordinasi Sipil-Militer yang didukung AS, yang disebut bakal mengoordinasikan bantuan ke Gaza.

"Oleh karena itu, kami menghentikan operasi kami karena kami telah berhasil dalam misi kami untuk menunjukkan bahwa ada cara yang lebih baik untuk menyalurkan bantuan kepada warga Gaza," imbuh Acree, dilansir Al Jazeera.

Dia juga mengeklaim GHF sebagai satu-satunya operasi bantuan yang andal dan aman menyediakan makanan gratis langsung kepada warga Palestina di Gaza, dalam skala besar dan tanpa pengalihan.

Pernyataan GHF ini secara langsung bertentangan dengan banyak tokoh penting dalam komunitas kemanusiaan internasional.

Pada Agustus lalu, 28 pakar di Perserikatan Bangsa Bangsa meminta agar GHF dibubarkan karena menjadi "contoh yang meresahkan tentang bagaimana bantuan kemanusiaan dieksploitasi untuk agenda militer dan geopolitik terselubung".

Para pakar itu juga menyebut Israel dan kontraktor militer asing terus melepaskan tembakan tanpa pandang bulu terhadap orang-orang yang mencari bantuan di lokasi distribusi yang dioperasikan oleh GHF.

Laporan mengungkap sebanyak 859 warga Palestina tewas terbunuh di sekitar lokasi GHF sejak awal operasinya pada akhir Mei.

Selain itu, para ahli juga mencatat sejauh ini para pengungsi Gaza terpaksa melakukan perjalanan cukup jauh dan berbahaya ke beberapa lokasi GHF untuk menerima bantuan. Ini berbeda dari model pengiriman bantuan PBB yang menekankan pemberian bantuan secara langsung ke masyarakat yang terdampak.

(dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER