Hujan Lebat 'Kepung' Malaysia, Sejumlah Negara Bagian Dilanda Banjir

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2025 21:20 WIB
Sejumlah negara bagian di Malaysia dikepung banjir hingga belasan ribu orang mengungsi. Foto: REUTERS/Stringer
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah wilayah di Malaysia akan mengalami hujan lebat terus-menerus di beberapa distrik, di Kelantan dan Besut di Terengganu.

Menurut Departemen Meteorologi Malaysia (MetMalaysia) peringatan hujan terus menerus dikeluarkan untuk seluruh wilayah Malaysia bagian Perlis, Kedah, dan Penang.

Beberapa wilayah di Perak (Kerian, Larut, Matang dan Selama), Kelantan (Jeli, Tanah Merah, Machang dan Kuala Krai), dan Terengganu (Setiu, Kuala Nerus, Hulu Terengganu, Kuala Terengganu, Marang, Dungun dan Kemaman) juga mendapat peringatan itu.

Media Bernama melaporkan, pada tingkat siaga, beberapa wilayah di Perak (Hulu Perak, Manjung), Kelantan (Gua Musang), dan Pahang (Dataran Tinggi Cameron, Lipis, Jerantut dan Kuantan) diperkirakan akan mengalami hujan terus menerus.

Banjir yang terjadi sepanjang periode musim hujan Timur Laut juga dipengaruhi oleh faktor lahan, seperti perubahan penggunaan lahan, kepadatan penduduk, dan perubahan sistem drainase.

Wakil Direktur Jenderal (Operasi) MetMalaysia Ambun Dindang mengatakan pembangunan cepat menimbulkan dampak berbeda dari masa lalu dengan jumlah curah hujan yang sama.

"Daerah itu bisa banjir atau tidak... tergantung yang terjadi di lapangan, termasuk pembangunan, kepadatan penduduk, dan perubahan drainase," ujarnya Ambun dalam acara Ruang Bicara Bernama TV, seperti dikutip Malay Mail.

Perubahan iklim dan pemanasan global juga mempengaruhi sistem cuaca yang ada, menyebabkan sering terjadi cuaca ekstrem.

"Setiap kenaikan satu derajat pemanasan global bisa memicu atmosfer menyimpan kelembaban tujuh persen lebih banyak akibat hujan lebat," ujarnya.

Ia juga menambahkan kenaikan suhu laut bisa memicu pemutihan karang, serta cairnya lapisan es dan gletser akan memicu permukaan laut naik. Hal ini akan berdampak lebih jauh bagi negara pesisir seperti Malaysia.

"Kita melihat segi kekuatan dan peningkatan frekuensi topan yang melanda Filipina dan Vietnam, hal itu juga dampak dari pemanasan global dan perubahan iklim," ujar Ambun.

MetMalaysia akan memperkuat ketiga komponen sistem peringatan dini yakni pengumpulan data, proses data, dan penyebaran informasi. Ketiga komponen ini bertujuan untuk memastikan kesiapan negara Malaysia dan tindakan diambil sebelum hujan lebat datang.

Peringatan dini dihasilkan oleh model cuaca dalam periode tiga hari, tetapi informasi selalu diperbarui setiap kali perubahan atmosfer terdeteksi.

(rnp/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK