Warga Israel Demo Tuntut Presiden Tolak Permohonan Ampun Netanyahu

CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2025 11:21 WIB
Warga Israel demo tuntut Presiden Israel Herzog tolak permohonan ampun kasus korupsi PM Benjamin Netanyahu.
Warga Israel demo usai Netanyahu minta pengampunan di kasus korupsi. Foto: REUTERS/Jeenah Moon
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga Israel berunjuk rasa di luar kediaman Presiden Isaac Herzog pada Minggu (30/11) malam. Mereka menuntut Herzog untuk tidak mengabulkan permohonan ampun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Diberitakan Al Jazeera, para pedemo turun ke jalan beberapa jam setelah Netanyahu mengirim surat permohonan ampun kepada Herzog mengenai kasus korupsinya.

Netanyahu didakwa atas tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam tiga kasus terpisah. Kasus ini terkait dengan penerimaan hadiah mewah dari miliarder serta mengenai manipulasi liputan media.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para anggota parlemen oposisi, termasuk Naama Lazimi, bergabung dengan puluhan aktivis dalam demo tersebut. Mereka mendesak agar Herzog tidak mengampuni Netanyahu.

"Dia meminta agar persidangannya dibatalkan sepenuhnya tanpa bertanggung jawab sama sekali, tanpa mengganti rugi atas kehancuran negara ini," kata aktivis anti pemerintah Shikma Bressler, seperti dikutip Al Jazeera.

"Rakyat Israel memahami apa yang dipertaruhkan, dan ini benar-benar menyangkut masa depan negara kami," tambahnya.

Netanyahu telah diadili selama lima tahun atas tiga kasus korupsi berbeda. Ia jadi satu-satunya perdana menteri Israel yang disidang saat masih menjabat.

Dalam salah satu kasus, Netanyahu dan istrinya, Sara, dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari US$$260.000 (sekitar Rp4,3 miliar) dari sejumlah miliarder dengan imbalan keuntungan politik. Ia juga dituduh meminta liputan positif dari media, dengan imbalan regulasi yang menguntungkan perusahaan pers terkait.

Netanyahu telah membantah semua tuduhan tersebut. Ia bersikeras tuduhan-tuduhan itu merupakan "perburuan penyihir" yang direkayasa oleh media, polisi, dan badan peradilan.

Ia pun memohon kepada Herzog untuk menyudahi persidangannya yang dinilai cuma semakin memecah belah masyarakat. Namun, masalahnya, dalam surat permohonan setebal 111 halaman tersebut, Netanyahu tidak mengakui sama sekali kesalahannya maupun menyatakan penyesalan.

Menurut mantan pengacara pembela Netanyahu, Micah Fettman, permohonan ampun hanya bisa dikabulkan apabila pihak yang berkasus mengaku bersalah.

"Pengampunan diberikan kepada pelanggar. Itulah yang ditetapkan hukum," kata Fettman, seperti dikutip The Times of Israel.

Kantor Herzog sementara itu menyatakan masih meninjau permohonan ampunan Netanyahu.

"Ini adalah permintaan luar biasa yang membawa implikasi signifikan. Setelah menerima semua pendapat yang relevan, Presiden akan mempertimbangkan permintaan tersebut secara bertanggung jawab dan tulus," demikian pernyataan kantor kepresidenan.

Permohonan ampunan Netanyahu muncul beberapa minggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka meminta Herzog mengampuni sekutunya itu. Trump mengatakan Netanyahu merupakan perdana menteri tangguh dan tegas yang telah memimpin Negeri Zionis di masa perang.

Ia juga berujar Netanyahu saat ini sedang membawa Israel ke masa-masa damai, termasuk dengan memperluas perjanjian Abraham Accords ke negara lainnya. Abraham Accords adalah perjanjian normalisasi hubungan antara Israel dan negara Arab-Muslim yang telah ditandatangani oleh Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.

Di Israel, pengampunan biasanya diberikan setelah proses hukum selesai dan terdakwa dinyatakan bersalah.

Hal ini yang menyebabkan Yair Lapid, pemimpin oposisi Israel, naik pitam. Sebab Netanyahu tidak boleh sampai diampuni sebelum ia mengaku bersalah.

Politisi oposisi Yair Golan selaku mantan wakil kepala militer, juga meminta Herzog tidak memberikan ampunan. Ia sebaliknya mendesak agar Netanyahu mengundurkan diri dari dunia politik.

"Hanya orang bersalah yang mencari pengampunan," kata Golan.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER