Banjir merendam tujuh negara bagian Malaysia pada Senin (24/11) pagi, mengakibatkan puluhan ribu warga terdampak.
Menurut laporan kantor berita Bernama, negara bagian Kelantan menjadi yang paling parah terdampak.
Hingga Selasa (2/12), sedikitnya tiga orang tewas akibat banjir, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Evakuasi terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga di daerah terdampak.
Awal November lalu, Filipina diterjang dua topan dalam kurun satu pekan.
Berdasarkan laporan The Guardian, Kalmaegi memicu banjir bandang dan menyebabkan sungai dan saluran air lainnya membengkak di provinsi Cebu.
Menurut Dewan Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Nasional (NDRRMC), sebanyak 297 korban tewas dari topan Kalmaegi dan Fung-wong, termasuk korban banjir dan longsor, pada Senin (17/11), seperti dikutip PNA.
Topan Ditwah menerjang Sri Lanka pada Rabu (26/11) menyebabkan hujan lebat yang memicu banjir serta tanah longsor di berbagai wilayah.
Menurut Pusat Penanggulangan Bencana (Disaster Management Centre/DMC) Sri Lanka, di bagian utara Kolombo juga menghadapi banjir besar, karena ketinggian air di Sungai Kelani meluap pada Jumat (28/11) malam.
Melansir situs The New York Times, jumlah korban tewas di Sri Lanka mencapai 410 orang, dan ratusan masih hilang, per Selasa (2/12).
(rnp/bac)