Brutal Warga Gaza Tewas & Dibuldoser Israel saat Cari Sekantong Terigu

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2025 14:15 WIB
Pasukan Israel diyakini kerap menembak warga Gaza yang mengantre bantuan hingga tewas dan mengubur jasad mereka dengan buldoser di kuburan dangkal tanpa nama. (Foto: AFP/OMAR AL-QATTAA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nawal Musleh dan keluarganya di Jalur Gaza Palestina tak pernah menyangka suatu hari di bulan Juni lalu itu menjadi terakhir kalinya ia melihat sang putra, Ammar Wadi, di dunia.

Musleh tau sejak agresi brutal Israel ke Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu berlangsung, ia bisa kehilangan anggota keluarga termasuk anak dan dirinya sendiri kapan saja setiap harinya.

Namun, ia tak menyangka suatu siang di bulan Juni itu menjadi siang terakhir Musleh melihat sang anak, Wadi, pamit untuk mencari sekantong tepung terigu di dekat perlintasan Zikim menuju Kota Gaza.

Sejak melangkahkan kaki keluar rumah mereka hari itu, Wadi tidak pernah pulang, apalagi membawa sekantong terigu untuk mengolah makanan yang semakin langka sejak diblokade Israel.

Sebab, selain melancarkan serangan dan membombardir Jalur Gaza, Israel juga turut memblokade bantuan kemanusiaan termasuk makanan, air, hingga obat-obatan di wilayah itu.

Warga Gaza bahkan masih harus menantang maut kala truk-truk bantuan kemanusiaan menyalurkan bantuan mereka yang dibatasi Israel. Sebab, pasukan pertahanan Israel (IDF) kerap menodong senjata bahkan menembaki mereka yang sedang mengantre berebut bantuan.

Siang itu, Wadi menjadi salah satu dari puluhan warga Palestina yang hilang di dekat Zikim kala penyaluran bantuan berlangsung. Puluhan warga ini tak pernah pulang sejak mengantre bantuan di Zikim.

Enam bulan berlangsung dan Musleh masih belum mengetahui kabar dan keberadaan Wadi. Alih-alih memperoleh ketenangan dari pesan telepon terakhir anaknya, Musleh, justru dihantui oleh kemungkinan bahwa ia takkan pernah mengetahui kebenarannya.

"Ketika dia terlintas di pikiran saya, mata saya tidak bisa berhenti menangis," katanya kepada CNN.

"Kami menerima apa pun yang telah ditetapkan Tuhan, tetapi kami hanya ingin tahu apa yang terjadi pada putra kami."

Musleh hanya mendapati ponsel Wadi dikembalikan oleh orang yang menemukannya.

"Maafkan aku ibu jika ada sesuatu yang terjadi padaku," bunyi pesan yang tertulis di ponsel Wadi.

"Siapa pun yang menemukan ponselku, tolong beritahu keluargaku bahwa aku sangat mencintai mereka," tutup Wadi dalam catatan di ponselnya itu.

Pekan terus berlalu, Musleh akhirnya mendapati kabar bahwa IDF menembaki sekelompok warga yang mencari bantuan di Zikim saat Wadi terakhir kali terlihat.

Namun jenazah Wadi dan puluhan korbannya tak kunjung ditemukan.

Sebuah investigasi CNN lantas menunjukkan dugaan militer Israel membuldoser beberapa jenazah warga yang tewas dekat perlintasan Zikim ke dalam kuburan dangkal tanpa tanda. Bahkan, ada banyak jasad warga Palestina korban serangan IDF itu dibiarkan membusuk di ruang terbuka dan tidak dapat dievakuasi karena kawasan tersebut berada dalam zona militer.

Investigasi CNN ini juga menemukan para pencari bantuan tewas akibat tembakan Israel yang tidak pandang bulu dekat perlintasan. Ini didasarkan pada ratusan video dan foto dari sekitar Zikim, serta wawancara saksi mata dan para sopir truk bantuan lokal.

Citra satelit juga menunjukkan aktivitas pembuldoseran sepanjang musim panas di area tempat para pencari bantuan tewas.

Dua video yang berhasil dilokasikan oleh CNN ke wilayah Zikim memperlihatkan kondisi setelah sebuah insiden pada Juni, memperlihatkan jenazah yang sebagian terkubur di sekitar truk bantuan yang terbalik.

CNN juga mewawancarai dua anggota militer Israel yang menggambarkan kejadian serupa di lokasi lain di Gaza selama agresi berlangsung, di mana jenazah warga Palestina dibuldoser dan dikubur di sebuah kuburan massal yang dangkal. kuburan dangkal. 

Dua anggota IDF ini tak lagi aktif dan meminta anonimitas karena tidak berwenang memberikan pernyataan kepada media.

IDF membantah menggunakan buldoser untuk "memindahkan" jenazah saat diminta konfirmasi, namun tidak menjawab apakah alat itu digunakan untuk menguburkan mereka. IDF mengatakan kepada CNN bahwa keberadaan buldoser di sekitar Zikim adalah "hal rutin" untuk keperluan operasional, seperti menangani ancaman bahan peledak atau "kebutuhan rekayasa rutin."

Baca di halaman berikutnya >>>

Kebiadaban IDF Tembak Warga Gaza yang Antre Bantuan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :