Perang Lagi dengan Kamboja di Perbatasan, Satu Tentara Thailand Tewas

CNN Indonesia
Senin, 08 Des 2025 14:13 WIB
Perang kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja, menewaskan satu tentara Thailand dan delapan lainnya luka-luka pada Senin (8/12) pagi.
Perang antara Thailanda dan Kamboja kembali pecah di perbatasan. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perang kembali terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja, menewaskan satu tentara Thailand dan delapan lainnya luka-luka pada Senin (8/12) pagi.

Serangan itu terjadi ketika Pasukan Kamboja menembakkan peluru dan roket ke fasilitas militer dan sipil Thailand, kemudian Thailand membalas untuk menghentikan serangan itu, dengan pesawat angkatan udara menyerang target-target militer, seperti dikutip dari Bangkok Post.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Angkatan Darat Thailand, Mayor Jenderal Winthai Suvaree, mengatakan pasukan Kamboja mulai melepaskan tembakan senapan dan tembakan tidak langsung ke sasaran di Chong An Ma di distrik Nam Yuen, Ubon Ratchathani, sejak pukul 05.05.

Tentara Kerajaan Thailand menerima laporan pada pukul 7 pagi bahwa satu tentara Thailand tewas dan empat lainnya terluka akibat serangan Kamboja di Chong Bok di distrik Nam Yuen.

Sementara, Mayor Jenderal Winthai mengatakan dalam konferensi pers, delapan tentara Thailand terluka dan satu tentara tewas. Namun satu laporan korban tewas lainnya masih menunggu konfirmasi.

Kamboja kini memperluas serangan hingga wilayah Huai Ta Maria di Si Sa Ket serta Khana, Ta Khwai, dan Ta Muen di Surin.

Menurut Mayor Jenderal Winthai, tentara Thailand membalas tembakan dan jet tempur menyerang banyak target militer Kamboja untuk menghentikan agresi itu.

Angkatan Darat ke-2 mengatakan pada pukul 08.30, roket dari peluncur BM-21 milik Kamboja menghantam Ban Sai Tho 10 di distrik Ban Kruat, Buri Ram.

Serangan pada Senin ini merupakan serangan lanjutan Kamboja pada Minggu (7/12) sore di Si Sa Ket, yang menyebabkan dua tentara Thailand terluka.

Serangan itu membuat warga di empat provinsi timur laut diperintahkan mengungsi dari wilayah perbatasan.

Menurut Angkatan Darat ke-2, lebih dari 385.000 orang dipindahkan dari area berbahaya. Serangan kemudian berlanjut pada Senin (8/12) pagi.

Angkatan Darat ke-2 melaporkan pada Minggu sekitar pukul 22.00, Kamboja mengerahkan tank di Samrong, provinsi Oddar Meanchey dan mengevakuasi warga dari wilayah perbatasan.

Kamboja mulai melakukan persiapan perang besar-besaran di sepanjang perbatasan dengan Thailand sekitar pukul 23.00 malam.

Mereka memperkuat pangkalan militer, mematikan ponsel, mengerahkan drone, dan menyiapkan penyambutan bagi komandan tentara.

Sekitar tengah malam, Kamboja mengerahkan peluncur roket RM-70 di distrik Chom Krasan, Preah Vihear, dan mengevakuasi desa-desa sekitar.

Sekitar pukul 1 pagi, Kamboja mengerahkan peluncur roket BM-21 dan Type 90B di Samrong, Oddar Meanchey.

Sekitar pukul 3 pagi, mereka membidik senjata ke bandara Buri Ram di provinsi Buri Ram dan Rumah Sakit Prasat di Surin.

Setelah 25 menit berlalu, mereka menargetkan desa Ban Kachai Noi di distrik Ban Dan, Buri Ram, yang berjarak 13 kilometer dari bandara Buri Ram dan 87 kilometer dari perbatasan.

Kamboja juga menargetkan desa Ban Chruk Khwae di distrik Prasat, Surin, yang berjarak 31 kilometer dari perbatasan.

Juru bicara Angkatan Udara Thailand, AM Jackrit Thammavichai, mengatakan jet tempur Thailand digunakan untuk menghentikan operasi Kamboja yang mengancam keamanan negara dan rakyat Thailand.

Pesawat angkatan udara hanya menyerang pangkalan militer sebagai bagian dari tindakan membela diri.

(rnp/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER