Australia akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda dukacita nasional, untuk korban tewas penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney yang terjadi pada Minggu (14/12) waktu setempat.
"Bendera akan dikibarkan setengah tiang di seluruh negeri hari ini, sebagai penghormatan kepada semua yang telah meninggal dunia dan semua korban yang terluka," kata Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, dikutip AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Albanese mengatakan penembakan itu adalah murni tindakan kejahatan, antisemitisme, dan terorisme. Ini juga menjadi penembakan massal terburuk di Australia dalam 29 tahun terakhir.
Kepolisian Australia telah mengungkap pelaku penembakan sebagai ayah dan anak yakni Sajid Akram berusia 50 tahun yang tewas ditembak polisi di tempat kejadian, dan anaknya Naveed Akram berusia 24 tahun yang kini luka kritis dan telah dibawa ke rumah sakit.
Hingga kini 15 orang meninggal dunia dan 40 lainnya yang mengalami luka-luka telah dirawat di sejumlah rumah sakit di Australia. Di antara korban tewas termasuk seorang anak berusia 10 tahun.
PM Albanese mengatakan Pantai Bondi merupakan tempat yang identik dengan kegembiraan dan perayaan, namun ternoda oleh "apa yang terjadi tadi malam".
"Ini adalah serangan yang sengaja ditujukan kepada komunitas Yahudi. Pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi perayaan penuh sukacita, namun komunitas Yahudi sedang berduka hari ini," ujar Albanese.
"Hari ini seluruh warga Australia merangkul mereka dan mengatakan kami berdiri bersama kalian. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memberantas anti-Semitisme. Itu adalah momok, dan kita akan memberantasnya bersama-sama," imbuhnya.