37 Orang Tewas Imbas Banjir Bandang di Maroko

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 13:34 WIB
Banjir bandang yang dipicu hujan lebat di provinsi Safi, pesisir Atlantik Maroko menewaskan sedikitnya 37 orang dan 14 lainnya dirawat, pada Senin (15/12).
Banjir bandang Maroko tewaskan 37 orang. (AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir bandang yang dipicu hujan lebat di provinsi Safi, pesisir Atlantik Maroko menewaskan sedikitnya 37 orang dan 14 lainnya dirawat, pada Senin (15/12).

Stasiun penyiaran milik negara, SNRT News, mengutip pihak berwenang setempat mengatakan sebanyak 14 orang dirawat di rumah sakit, termasuk dua orang di unit perawatan intensif, setelah hujan deras tiba-tiba terjadi pada Minggu (14/12), dilansir Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto yang beredar di media sosial menunjukkan aliran air berlumpur menyapu mobil dan tempat sampah dari jalan-jalan di kota Safi, yang terletak sekitar 300 km selatan ibu kota Rabat.

Menurut pihak berwenang setempat, sedikitnya 70 rumah dan bisnis di kota tua bersejarah terendam banjir hanya dalam satu jam hujan deras.

Dalam sebuah pernyataan, pemerintah provinsi Safi mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung.

Mereka juga mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan area terdampak serta memberikan dukungan kepada warga.

Mengutip kantor berita AFP, warga Marouane Tamer, mempertanyakan mengapa truk pemerintah belum dikirim untuk memompa air.

Selain itu, kerusakan pada jalan memutus lalu lintas di beberapa rute menuju dan dari kota pelabuhan di pesisir Atlantik itu.

Surat kabar yang berbasis di Casablanca, Le Matin, melaporkan jalan provinsi 2300 yang menghubungkan Safi ke Hrara, kota yang terletak 20,5 km ke timur laut, terdampak parah.

Mereka juga menyebutkan Direktorat Pendidikan Nasional Safi menangguhkan semua kelas di sekolah-sekolah pada Senin (15/12).

Pada Minggu (14/12), ketika permukaan air telah surut, warga harus menelusuri area yang dipenuhi lumpur untuk menyelamatkan barang-barang mereka.

Saat tim masih melakukan pencarian kemungkinan korban lain, layanan cuaca memprediksi hujan lebat akan kembali terjadi pada Selasa (16/12) di seluruh negeri.

Maroko mengalami hujan lebat dan salju di Pegunungan Atlas, setelah tujuh tahun kekeringan yang mengosongkan beberapa waduk utama.

Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko mengatakan 2024 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat di negara itu.

Hujan lebat pada 2021 menewaskan sedikitnya 24 orang, setelah banjir melanda bengkel tekstil ilegal bawah tanah di rumah pribadi di Tangier.

Pada 2014 dan 2015, hujan deras juga menyebabkan banjir luas di Maroko.

Banjir pada Minggu (14/12) terjadi tak lama setelah bencana terpisah pekan lalu, yang menewaskan 19 orang dan melukai 16 lainnya akibat dua bangunan di kota bersejarah Fes, Maroko runtuh

(isa/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER