Viral Menteri India Tarik Paksa Cadar Dokter Muslim di Depan Umum

CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2025 08:10 WIB
Aksi seorang menteri di India picu protes usai copot paksa cadar seorang dokter Muslim di muka umum.
Ilustrasi. Viral aksi menteri di India copot paksa cadar seorang dokter Muslim di muka umum. Foto: Istockphoto/selimaksan
Jakarta, CNN Indonesia --

Viral aksi seorang menteri di India yang secara tiba-tiba melepas paksa cadar yang dikenakan seorang dokter perempuan di sebuah acara pemerintah.

Video yang beredar luas di media sosial menunjukkan Nitish Kumar, kepala menteri negara bagian Bihar, mencopot paksa penutup wajah sang perempuan yang saat itu sedang menerima surat pengangkatan sebagai dokter.

Dalam video, Kumar terlihat menggenggam dokumen resmi dan dikelilingi oleh beberapa pejabat. Ia kemudian menunjuk cadar yang dikenakan sang dokter dan memintanya melepasnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum sang dokter merespons, Kumar telah lebih dulu mengulurkan tangan dan menarik paksa cadar tersebut hingga memperlihatkan wajah sang dokter.

Aksi Kumar ini sempat berusaha dihentikan oleh seorang menteri yang berdiri di sebelahnya, namun upaya sekadarnya itu tak menyetop apa pun dan sang menteri ikut tertawa bersama orang-orang lain usai cadar sang dokter terbuka.

Kejadian ini berlangsung di sebuah seremoni yang digelar di ibu kota Patna.

Kumar telah menjabat sebagai kepala menteri Bihar selama nyaris dua puluh tahun. Pria 74 tahun itu sekutu dekat Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Video ini pertama kali diunggah di X oleh Rashtriya Janata Dal (RJD), sebuah partai politik yang menentang koalisi Modi-Kumar.

"Apa yang terjadi pada Nitish ji ["ji" adalah gelar kehormatan dalam bahasa Hindi]? Apakah kondisi mentalnya benar-benar memburuk, atau apakah Nitish 'Babu' [gelar kehormatan Hindi lainnya] sekarang telah menjadi 100 persen Sanghi?" tulis partai RJD, seperti dikutip Al Jazeera.

Sanghi merujuk pada seseorang yang berafiliasi dengan Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS), sebuah organisasi sayap kanan berusia 100 tahun yang bertujuan mengubah India, yang secara konstitusional sekuler, menjadi negara Hindu.

Modi dan sebagian besar pemimpin BJP lainnya adalah anggota seumur hidup RSS.

Partai BJP dan sekutunya telah lama berkampanye menentang penggunaan hijab oleh perempuan Muslim. Pada 2022, pemerintah BJP di negara bagian Karnataka melarang hijab di ruang kelas, yang memicu protes besar-besaran dari komunitas Muslim.

Beberapa kelompok Hindu bahkan telah menuntut larangan hijab secara nasional. Hampir 18 persen dari 127 juta penduduk Bihar adalah Muslim.

Tuai protes

Partai-partai oposisi dan kelompok-kelompok Muslim telah mengutuk tindakan Kumar dan menuntut dia mengundurkan diri.

"Seorang pria yang menduduki posisi tertinggi di Bihar secara terang-terangan melakukan tindakan keji seperti itu. Pikirkan lah, seberapa aman perempuan di negara bagian ini? Nitish Kumar harus segera mengundurkan diri atas perilaku menjijikkan ini," tulis partai oposisi utama Kongres di X.

Pada Rabu (17/12), anggota All India Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (AIMIM), sebuah partai politik yang mewakili umat Muslim dan minoritas lainnya, menggelar unjuk rasa di Mumbai dan menuntut agar Kumar dipidana.

"Seorang perempuan Muslim telah dinodai kehormatannya," teriak seorang perempuan yang berdemo saat ia diseret pergi oleh sekelompok petugas polisi, menurut laporan kantor berita Press Trust of India.

"Nitish Kumar harus mengundurkan diri," kata anggota lain di sana.

Zaira Wasim, mantan aktris dari wilayah Kashmir yang dikelola India, juga menuntut "permintaan maaf tanpa syarat" dari Kumar. Ia menegaskan martabat perempuan "bukanlah mainan yang bisa dipermainkan."

"Kekuasaan tidak memberikan izin untuk melanggar batasan," serunya di X.

Bahkan Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar ikut angkat suara. Ia menyebut insiden itu "memalukan" dan "sangat meresahkan".

"Tindakan-tindakan seperti itu menggarisbawahi pentingnya melindungi hak-hak minoritas dan mengatasi peningkatan kasus Islamofobia yang mengkhawatirkan. Penghormatan terhadap perempuan dan keyakinan agama harus tetap menjadi prinsip-prinsip mendasar dan tak tergoyahkan di setiap masyarakat," tulis Dar di X.

Kumar belum buka suara mengenai kritik terhadapnya. Pada Kamis (18/12), partainya, Janata Dal-United (JD-U), mengunggah di X bahwa sang kepala menteri selalu mendukung kaum minoritas selama menjabat.

"Kaum minoritas aman dan terlindungi di bawah pemerintahan Nitish," tulis partai tersebut.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER