AS Mau Jual Senjata Rp184 T ke Taiwan, Bisa Bikin China Tambah Marah

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2025 22:00 WIB
Amerika Serikat dilaporkan menyetujui penjualan senjata senilai US$11 miliar atau sekitar Rp184 triliun ke Taiwan.
Amerika Serikat dilaporkan menyetujui penjualan senjata senilai US$11 miliar atau sekitar Rp184 triliun ke Taiwan. (Foto: iStockphoto/Oleksii Liskonih)
Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat dilaporkan menyetujui penjualan senjata senilai US$11 miliar atau sekitar Rp184 triliun ke Taiwan.

Ini merupakan penjualan senjata terbesar yang pernah dilakukan AS ke pulau tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini adalah penjualan senjata kedua ke Taiwan yang diumumkan selama masa jabatan kedua pemerintahan (Presiden AS Donald) Trump, yang sekali lagi menunjukkan komitmen kuat AS terhadap keamanan Taiwan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Taiwan pada Kamis (18/12), seperti dikutip AFP.

Jual beli senjata ini dilakukan di tengah upaya Taiwan mencegah potensi invasi dari China.

Sejak 10 tahun terakhir, Taiwan telah meningkatkan anggaran pertahanannya karena tekanan militer China. Meski memproduksi senjata sendiri, Taiwan masih perlu senjata sokongan dari negara lain mengingat kekuatan militer China yang begitu besar.

China selama ini mengeklaim Taiwan bagian dari wilayahnya. Sementara Taipei ingin merdeka dari Beijing dan telah membentuk pemerintahan sendiri.

Penjualan senjata AS ke Taiwan ini akan menjadi yang kedua setelah penjualan suku cadang dan komponen dilakukan pada November lalu yang senilai US$330 juta atau sekitar Rp5,5 triliun. Paket senjata ini masih perlu disetujui Kongres sebelum bisa benar-benar dibeli Taiwan.

Paket terbaru ini sendiri mencakup sistem roket HIMARS, howitzer, rudal anti-tank, drone, hingga persenjataan lainnya.

Pemerintahan Presiden Taiwan Lai Ching Te telah berjanji untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan menjadi lebih dari tiga persen dari produk domestik bruto tahun depan dan lima persen pada 2030.

Taiwan juga berencana meminta dana khusus yang mencapai 1 triliun dolar Taiwan (sekitar Rp530 triliun) untuk meningkatkan sistem pertahanan udara pulau tersebut serta meningkatkan kapasitas produksi dan penyimpanan amunisi.

Hampir setiap hari China dilaporkan mengerahkan pesawat militer dan kapal perang di sekitar Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan 40 pesawat militer China serta delapan kapal Angkatan Laut terdeteksi di sekitar Taiwan pada Rabu (17/12) hingga Kamis dini hari.

Pada Selasa (16/12), Taiwan juga melaporkan bahwa kapal induk terbaru China, Fujian, berlayar di Selat Taiwan, yang menandai transit pertamanya sejak resmi beroperasi bulan lalu.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER