Polisi Taiwan Ungkap Detail Baru Pelaku Penikaman & Bom Granat Taipei

tim | CNN Indonesia
Minggu, 21 Des 2025 00:30 WIB
Polisi Taiwan menyatakan pria pelaku penikaman hingga serangan granat asap di Taipei bertindak seorang diri. (Foto: REUTERS/Ann Wang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi Taiwan menyatakan pria pelaku penikaman hingga serangan bom granat asap di Taipei bertindak seorang diri.

Polisi mengidentifikasi pria itu sebagai Chang Wen warga Kota Taoyuan, Taiwan Utara, berusia 27 tahun.

Chang Wen melancarkan aksi penikaman hingga menembakkan granat asap ke kerumunan di kawasan pusat perbelanjaan di pusat Taipei. Insiden itu menewaskan tiga orang dan melukai 11 orang lainnya, di mana dua di antaranya masih dirawat di unit perawatan intensif.

"Berdasarkan proses verifikasi yang terus kami lakukan sejak kemarin, kami tidak menemukan adanya kaki tangan atau pelaku lain yang terlibat," kata Direktur Jenderal Badan Kepolisian Nasional Chang Jung Hsin kepada wartawan pada Sabtu (20/12).

Dikutip AFP, Chang melepaskan bom asap di stasiun kereta utama Taipei, lalu menuju sebuah pusat perbelanjaan di stasiun MRT terdekat. Ia menyerang orang-orang baik di dalam mal maupun sepanjang perjalanannya menuju lokasi tersebut.

Chang Wen tewas setelah terjatuh dari sebuah gedung saat dikejar polisi usai melancarkan aksinya. Polisi masih menyelidiki motif serangan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri Cho Jung Tai mengatakan pelaku tersebut sebelumnya telah menjadi subjek surat perintah penangkapan. Chang Wen bahkan masuk daftar buronan karena diduga menghindari wajib militer di Taiwan.

Kejahatan kekerasan tergolong sangat jarang terjadi di Taiwan. Menyusul insiden ini, kehadiran polisi ditingkatkan di seluruh pulau, termasuk di ibu kota Taipei yang padat aktivitas.

"Untuk wilayah-wilayah di Kota Taipei yang diperkirakan menjadi titik berkumpul massa di berbagai kawasan komersial, kami meningkatkan langkah-langkah pengamanan secara menyeluruh," kata Wali Kota Taipei Chiang Wan An kepada wartawan.

"Langkah ini tidak hanya mencakup penambahan jumlah personel polisi, tetapi juga memastikan seluruh petugas dilengkapi dengan perlengkapan yang dibutuhkan," ucap Wan An.

Presiden Taiwan Lai Ching  Te, yang mengunjungi sejumlah korban luka di rumah sakit pada pagi 20 Desember, menulis di laman Facebook-nya bahwa pemerintah akan mengambil pelajaran dari insiden tersebut.

"Kami juga akan memastikan unit tanggap cepat dapat segera dikerahkan ketika keadaan darurat terjadi, demi menjamin keselamatan publik," ujarnya.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK