Ayah-Anak Jadi Presiden AS, Keduanya Memicu Perang yang Guncang Dunia

CNN Indonesia
Minggu, 28 Des 2025 06:41 WIB
Ilustrasi. (Anthony DELANOIX via Unsplash)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam sejarahnya, para presiden Amerika Serikat sering mengintervensi negara lain baik secara militer maupun non-militer dengan dalih keamanan atau memerangi terorisme.

Bahkan ada ayah dan anak yang jadi presiden Amerika Serikat dan keduanya memicu perang di Timur Tengah, hingga mengguncang dunia.

Mereka adalah George Bush dan George W Bush junior.

Presiden George Bush Senior

Nama lengkapnya George Herbert Walker Bush (12 Juni 1924-30 November 2018), adalah presiden AS ke 41 dengan masa jabatan 1989-1993.

Di masanya, dia melancarkan serangan ke Irak dengan nama sandi "Operasi Badai Gurun" pada 1991.

Operas militer ini dipicu oleh Presiden Irak Saddam Hussein yang menginvasi negara tetangganya, Kuwait, negara kecil dan kaya minyak. Invasi Irak pada 1990 itu membuat Kuwait kewalahan dan minta bantuan ke Arab dan AS.

Tim kebijakan luar negeri Presiden Bush kemudian membentuk koalisi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terdiri dari sekutu NATO dan negara-negara Timur Tengah, yaitu Arab Saudi , Suriah, dan Mesir, untuk menentang agresi Irak.

Meskipun Rusia tidak mengerahkan pasukan, mereka bergabung dengan Amerika Serikat dalam mengutuk Irak, negara klien mereka sejak lama.

Perang Irak lawan koalisi ini membuat dunia riuh bahkan disebut-sebut sebagai perang dunia III sebab melibatkan banyak negara dan kekuatan.

Media cetak dan elektronik tak henti-henti memberitakan pertempuran di kawasan Teluk ini. Publik terbelah antara mendukung Presiden Bush dan Sadam Husein. Tak terkecuali di Indonesia, masyarakat pun terbelah dua dalam memberikan dukungan. Namun akhirnya Irak kalah dan Kuwait kembali berdaulat.

Dikutip dari laman history.state.gov, setelah perang usai, Bush memeberikan penghargaan kepada pada para petugas Dinas Luar Negeri yang bekerja dalam keadaan relatif tidak dikenal sampai mereka terjebak dalam konflik berbahaya.

Mengakui bahaya yang tidak pernah dilihat sebagian besar warga Amerika, Bush berkata, "Saya tahu bahwa seringkali pekerjaan Anda tidak nyaman atau aman."

Presiden George W Bush Junior

Perang Teluk II pecah pada 2003 di kawasan yang sama, di Irak, karena itu juga disebut Perang Irak. Bila perang teluk I mengusir Irak dan Kuwait, kali ini Amerika Serikat berdalih memerangi teror yang didalangi oleh Saddam Hussein.

Laman George Bush Library menuliskan, Perang Irak adalah konflik bersenjata antara pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan rezim Saddam Hussein dari tahun 2003 hingga 2011.

"Perang ini merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas melawan aktivitas teroris yang dikenal sebagai Perang Global Melawan Teror ".

Kala itu AS dipimpin oleh George W Bush Junior (anak dari George Bush Senior). Nama lengkapnya, George Walker Bush (lahir 6 Juli 1946). Dia menjadi presiden AS ke-43 dan menjabat dua periode (2001-2009).

Sejak pertama dilantik, Presiden Bush junior sudah memperlihatkan sikap bermusuhan terhadap Irak, Korea Utara dan Iran. Dia menyebutnya, "poros kejahatan" dalam pidato kenegaraan pada 29 Januari 2002.

Pada 8 November 2002, Dewan Keamanan PBB mengesahkan Resolusi 1441 , yang memperingatkan "konsekuensi serius" jika Irak tidak memberikan akses tanpa batasan kepada inspektur senjata PBB.

Dan pada 19 Maret Mei 203, Amerika Serikat, bersama pasukan Australia, Denmark, Belanda, Polandia, dan Inggris meluncurkan Operasi Pembebasan Irak.

Pada tanggal 13 Desember 2003, Saddam Hussein ditangkap oleh pasukan khusus Amerika Serikat. Hussein akhirnya dijatuhi hukuman mati atas kejahatan terhadap kemanusiaan pada tahun 2006 oleh pengadilan Irak. Hukuman tersebut dilaksanakan di dekat Baghdad pada tanggal 30 Desember 2006.

Setelah Saddam ditangkap, Irak jatuh ke dalam konflik sektarian. Tapi AS meninggalkan negara ini dalam kekacauan.

(imf/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK