Punahkah Makanan Tradisional Melawan Zaman?

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Selasa, 26 Des 2017 14:12 WIB
Tak sepenuhnya makanan tradisional dipinggirkan begitu saja sejak kemunculan makanan-makanan masa kini yang beragam.
Ilustrasi (Foto: Donatus Fernanda Putra/CNN Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi bagian dari perubahan zaman memang memaksa kita untuk memiliki kemampuan untuk mengikuti arus yang terus berkembang. Sama seperti halnya perubahan fashion, lifestyle, perubahan makanan yang dikonsumsi masyarakat saat ini juga sangat berbeda dari tempo dulu.

Jika dulu di mana-mana hanya ada makanan tradisional, sekarang setiap sisi kota terdapat banyak sekali tempat makanan kuliner yang berasal dari luar Indonesia.

Sulitnya meracik dan menemukan bahan baku untuk memasak makanan tradisional menjadi salah satu alasan mengapa zaman sekarang pilihan masyarakat beralih kepada makanan yang proses pembuatannya tidak ribet dan membutuhkan waktu yang banyak. Banyaknya aktivitas membuat segala yang instan menjadi utama.

Makanan luar negeri yang masuk ke dalam Indonesia mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya juga alasan mengapa makanan tradisional bukan lagi menjadi pilihan untuk dikonsumsi sehari-hari.

Dapat dilihat dari jam makan siang, karyawan-karyawan yang kantornya dekat dengan mall akan memilih restoran cepat saji agar tidak terlambat masuk kerja. Remaja saat ini juga lebih memilih makanan luar yang memiliki interior bagus sebagai tempat berkumpul agar dapat difoto dan dibagikan di media sosial.

Faktor lainnya adalah, harga yang ditawarkan seringkali sama atau lebih murah dibandingkan dengan jika kita makan di restoran yang menyajikan makanan tradisional. Sehingga makanan luar sudah menjadi alternatif makanan sehari-hari.

Cita rasa yang ditawarkan pun sudah melekat di lidah, karena menu yang ditawarkan biasanya berupa inovasi dari makanan yang sudah ada, hanya ditambahi pernak-pernik seperti contohnya topping di atas martabak dan keju di atas ayam goreng.

Saat ini banyak sekali bermunculan food blogger ataupun akun yang memposting review dan foto-foto dari makanan sebagai sarana marketing yang cukup menjanjikan di media sosial. Hal ini berdampak langsung pada mayoritas pengguna media sosial yaitu kalangan remaja atau masyarakat produktif lainnya yang setiap harinya mencari informasi melalui sarana tersebut.

Inovasi-inovasi yang ditawarkan oleh makanan kekinian juga menjadi penyerang makanan tradisional. Saat ini banyak sekali pembukaan toko-toko yang menjual oleh-oleh atau makanan khas namun diberi label “kekinian” yang tersebar di berapa titik kota oleh kalangan-kalangan yang cukup berpengaruh, yaitu para artis.

Seperti yang kita ketahui para artis juga sering menjadi sasaran marketing yang baik, seperti endorse yang juga turut menghasilkan pundi-pundi rupiah. Contohnya seperti yang terkenal saat ini adalah Bandung Makuta milik Laudya Cynthia Bella, Surabaya Snowcake milik Zaskia Sungkar, Asix milik Anang dan Ashanty, Gigieat Cake milik Nagita Slavina, Lamington Pontianak milik Glenn Alinskie dan diikuti oleh beberapa artis lainnya.

Namun, memang tak sepenuhnya makanan tradisional dipinggirkan begitu saja sejak kemunculan makanan-makanan masa kini yang beragam. Makanan yang sudah berpuluh tahun lamanya berdiam di Indonesia tetap menjadi pilihan dikala mengunjungi berbagai kota yang menjadikan menu-menu andalan menjadi sebuah khas yang kemudian menjadikan sebuah tempat tersebut memiliki icon tersendiri. Seperti yang kita tahu apabila gudeg maka berasal dari Yogyakarta dan soto betawi hingga kerak telor berasal dari Jakarta.

Makanan tradisional juga masih menjadi pilihan yang terjangkau oleh semua kalangan. Untuk anak rantau, maka akan erat dengan tempat bernama warteg yang menyajikan makanan-makanan masakan rumah yang harganya sangat terjangkau dan membuat perut terisi kenyang. Nasi Padang yang masih menjadi teman setia hingga disebut nasi kuli, serta makanan-makanan tradisional yang memang belum bisa ditinggalkan oleh mayoritas penduduk Indonesia.

Sebagai generasi penerus, ada baiknya jika kita mau dan ingin mengetahui bagaimana cara pembuatan makanan-makanan tradisional agar anak cucu kita dapat merasakan makanan asli dari Indonesia. Jika kita saat ini kita sudah malas, bagaimana makanan tradisional akan bertahan?

Walaupun makanan tradisional kini banyak saingannya, tetap adanya mereka pada pagi, siang hingga malam hari menjadi bukti bahwa makanan tradisional Indonesia memang kaya akan rasa dan menjadi pilihan utama. Bukan berarti kita tidak boleh mencoba makanan dari luar dan menganggap mencoba makanan dari negara lain adalah bukti kita tidak cinta tanah air, namun kita diharapkan tetap menjadi generasi penerus yang dapat mempertahankan identitas Indonesia, salah satunya melalui makanan tradisional.

Pemerintah juga diharapkan untuk turut andil dalam pemeliharaan makanan tradisional ini, karena makanan tradisional adalah bukti bahwa Indonesia kaya akan rasa, kaya akan budaya dan kaya akan cerita.

Kalau kamu, makanan tradisional kesukaanmu apa? (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER