Jakarta, CNN Indonesia -- Kunjungan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat ke Kelurahan Pal Meriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur membawa keharuan bagi warga.
Kesedihan nampak di wajah Annisah (40). Dengan mata berkaca-kaca, ia mengadukan nasib anaknya, Nur Aini Fitria (5) kepada Djarot.
Aini mengidap
cerebral palsy atau kelumpuhan otak besar sejak lahir. Penyakit ini ditandai dengan buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan dan gangguan fungsi saraf lainnya.
Annisah menginginkan sepatu yang dapat membantu sebagai penopang Aini berjalan. Sepatu yang dimiliki Aini saat ini diketahui sudah tidak cukup lagi untuk digunakannya.
Biasanya, sepatu itu harus dibeli di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang diakui Annisah cukup mahal.
Meski demikian, dua anak Annisah telah memiliki Kartu Jakarta Pintar yang setiap bulan memperoleh Rp300 ribu. Untuk membeli sepatu itu, Annisah juga menggunakan BPJS.
Saat berbincang dengan Djarot, Annisah mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan anak-anak yang memiliki penyakit sama dengan Aini agar dapat berjuang bersama.
"Saya perjuangkan anak-anak seperti ini. Di RSCM harus bayar, kami harus ke yayasan-yayasan untuk dapatkan bantuan," kata Annisah.
"Saya harus ke mana, Pak?" ucapnya kemudian.
Tak lama, Djarot mengatakan agar Annisah diam saja di rumahnya karena pemerintah akan langsung bergerak membantu.
"Kami akan datang, Ibu di sini saja," kata Djarot.
"Anaknya dibantu. Harus kita jaga betul. Tadi kan ibu bilang anak itu rejeki," tuturnya.
Tak berselang lama, Djarot sempat menanyakan jumlah anak yang dimiliki oleh Annisah. Dengan malu-malu, ia menjawab memiliki 4 anak.
Mendengar hal itu, Djarot setengah bergurau menanyakan soal program Keluarga Berencana kepada warga RT 05 RW 10 itu.
"Empat, aku bilang dua cukup," ujarnya dengan tertawa.
Djarot juga meminta agar para ibu mau menjalankan program KB. Bahkan, ia juga meminta agar kaum laki-laki mau membantu dengan menjalankan KB jika kaum ibu menolak.
"Bapak-bapak memang egois ini, bapak-bapak," tuturnya.
(asa)