Nahdlatul Ulama Yakin Rusuh 4 November Sudah Direncanakan

Damar Sinuko | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Nov 2016 15:53 WIB
Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali menduga kuat ada motif politik di balik kekacauan yang dilakukan.
Demonstran saat unjuk rasa 4 November di Jakarta, Jumat (4/11) malam. Aksi yang menuntut Polri mengusut tuntas dugaan penistaan agama berakhir rusuh. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Semarang, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) As'ad Said Ali meyakini pelaku kerusuhan yang terjadi di akhir Aksi Damai Islam 4 November di Jakarta, kemarin, sudah direncanakan. Menurut As'ad, bukan massa pengunjuk rasa yang memancing kerusuhan.

"Yakin pelakunya bukan dari pengunjuk rasa. Lihat saja, massa yang di depan Istana sebenarnya sudah pada pulang, tapi ada sekelompok kecil yang kemudian menyerang aparat dan melakukan pembakaran mobil petugas," kata As'ad usai menghadiri acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Anshor di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/11).

Senada dengan Presiden Joko Widodo ihwal adanya aktor politik yang menunggangi aksi 4 November, As'ad juga menduga kuat ada motif politik di balik kekacauan yang dilakukan.

"Itu kalau yang Luar Batang pelakunya masyarakat, tapi dari mana masih didalami polisi. Sepertinya ada agenda tersembunyi memanfaatkan aksi demo kemarin, bisa jadi ada motif politik, tapi yang bagaimana saya tidak tahu," tambah As'ad kepada CNN Indonesia.

PBNU sangat menyesalkan kerusuhan yang terjadi di akhir Aksi Damai Islam 4 November. Adanya kelompok atau pihak luar yang sengaja ingin membuat kekacauan pun terus dipertanyakan kebenarannya, tak terkecuali motif di baliknya.

Aksi ribuan orang yang berujuk rasa menuntut pengusutan dugaan kasus penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Jumat kemarin berujung ricuh. Sejumlah orang dari kubu pedemo menyerang aparat, membakar mobil serta menjarah mini market.

(obs)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER