Warga Tambora Tantang Anies Berani Setop Reklamasi
Abi Sarwanto | CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2016 19:30 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ditagih menghentikan proyek reklamasi Teluk Jakarta, saat berkampanye di kawasan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, sore ini, Senin (14/11).
Ketua Rukun Warga 03, Jembatan Lima, Tambora, Muhayat meminta jika Anies dan Sandiaga Uno terpilih, maka proyek reklamasi Teluk Jakarta harus dihentikan. Ia menyampaikan hal itu saat sesi dialog usai pemaparan program dan visi-misi Anies.
"Saya inginkan satu, ketika jadi gubernur tolong reklamasi dihentikan. Ini bahaya untuk NKRI, bukan saja Jakarta," kata Muhayat.
Muhayat menilai proyek reklamasi ditujukan untuk sekelompok golongan tertentu. Oleh karenanya, ia berharap Anies dapat mendengar aspirasi warga untuk menghentikan reklamasi.
Mendengar hal itu, Anies mengatakan penghentian reklamasi Teluk Jakarta masuk dalam salah satu program yang akan dijalankannya jika terpilih sebagai gubernur. Namun ia belum mau menegaskannya saat ini.
"Kami sepemahaman soal itu (reklamasi). Nanti akan diumumkan, bukan sekarang. Nanti kami siapkan alasan, dokumen, semua berjalan untuk kepentingan rakyat dan bukan kepentingan segelintir orang," ujar Anies.
Selain reklamasi, Anies juga membicarakan seputar penggusuran. Ia menekankan bahwa persoalan penggusuran harusnya bisa diselesaikan dengan baik.
Menurutnya, penataan atau pemindahan bukan mustahil terjadi, namun pada pelaksanaannya hal itu harus disertai solusi yang memerhatikan aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan saat dipindahkan.
Sementara itu, terkait potensi kebakaran di pemukiman padat penduduk, Anies menilai pentingnya langkah antisipasi dengan mengedukasi masyarakat terkait pencegahan.
Ia akan memaksimalkan unit-unit atau alat yang ada untuk menjangkau permukiman padat penduduk, salah satunya dengan memanjangkan selang pemadam kebakaran.
Dalam 23 janji kerja pasangan calon yang diusung Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut, reklamasi Jakarta harus dihentikan demi kepentingan nelayan, masyarakat pesisir dan lingkungan hidup.
Sedangkan, Sandiaga telah menegaskan akan menghentikan proyek reklamasi jika tidak berpihak pada masyarakat.
"Selama reklamasi itu diusung dengan keterbukaan berdasarkan keadilan dan ternyata tidak berpihak kepada rakyat kecil, saya berani (menghentikan)," ujar Sandiaga di Jakarta Utara, Rabu pekan lalu. (sur/rdk)
Ketua Rukun Warga 03, Jembatan Lima, Tambora, Muhayat meminta jika Anies dan Sandiaga Uno terpilih, maka proyek reklamasi Teluk Jakarta harus dihentikan. Ia menyampaikan hal itu saat sesi dialog usai pemaparan program dan visi-misi Anies.
"Saya inginkan satu, ketika jadi gubernur tolong reklamasi dihentikan. Ini bahaya untuk NKRI, bukan saja Jakarta," kata Muhayat.
Mendengar hal itu, Anies mengatakan penghentian reklamasi Teluk Jakarta masuk dalam salah satu program yang akan dijalankannya jika terpilih sebagai gubernur. Namun ia belum mau menegaskannya saat ini.
"Kami sepemahaman soal itu (reklamasi). Nanti akan diumumkan, bukan sekarang. Nanti kami siapkan alasan, dokumen, semua berjalan untuk kepentingan rakyat dan bukan kepentingan segelintir orang," ujar Anies.
Selain reklamasi, Anies juga membicarakan seputar penggusuran. Ia menekankan bahwa persoalan penggusuran harusnya bisa diselesaikan dengan baik.
Menurutnya, penataan atau pemindahan bukan mustahil terjadi, namun pada pelaksanaannya hal itu harus disertai solusi yang memerhatikan aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan saat dipindahkan.
Ia akan memaksimalkan unit-unit atau alat yang ada untuk menjangkau permukiman padat penduduk, salah satunya dengan memanjangkan selang pemadam kebakaran.
Dalam 23 janji kerja pasangan calon yang diusung Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut, reklamasi Jakarta harus dihentikan demi kepentingan nelayan, masyarakat pesisir dan lingkungan hidup.
Sedangkan, Sandiaga telah menegaskan akan menghentikan proyek reklamasi jika tidak berpihak pada masyarakat.
"Selama reklamasi itu diusung dengan keterbukaan berdasarkan keadilan dan ternyata tidak berpihak kepada rakyat kecil, saya berani (menghentikan)," ujar Sandiaga di Jakarta Utara, Rabu pekan lalu. (sur/rdk)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK