Anies Sebut Ketidakadilan di Jakarta Lintas Generasi

Wishnugroho Akbar | CNN Indonesia
Kamis, 15 Des 2016 21:44 WIB
Menurut Anies, ketimpangan di Jakarta tak cukup hanya dilihat mata, didengar oleh telinga. Melainkan juga harus dirasakan dengan menemui langsung warga Jakarta.
Suasana pemukiman padat penduduk di Kebon Melati, Jakarta Pusat, cermin ketimpangan ibu kota. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti ketidakadilan berupa ketimpangan ekonomi di ibu kota yang ia sebut berjalan lintas generasi. Anies berjanji akan membereskan itu jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ketimpangan itu dirasakan Anies saat blusukan di kampung-kampung di Jakarta selama masa kampanye. Menurutnya, ketidakadilan itu tak cukup hanya dilihat dengan mata atau didengar telinga.

"Di awal kami datang untuk menyampaikan. Begitu kami berinteraksi, sebagian bisa kami lihat dengan mata, sebagian bisa kami dengar dengan telinga. Tapi mayoritas harus dirasakan dengan hati," kata Anies dalam acara debat kandidat calon gubernur dan wakil gubernur di Kompas TV, malam ini, Kamis (15/12).

"Video secanggih apapun tidak bisa mengekspresikan betapa ketidakadilan terjadi di tanah ini, 3,5 juta orang di Jakarta. Dan ini bukan satu generasi. banyak dari mereka itu sudah lintas generasi."

Dengan mengusung keadilan, Anies mengklaim tak akan mengabaikan warga kelas menengah atas. Mereka yang mapan, menurut Anies, akan diupayakan untuk semakin makmur. 

"Tapi yang akan kami bereskan juga adalah membuat yang tidak makmur naik kelas menjadi makmur, dan maju bersama untuk seluruh warga Jakarta," ujarnya.

Debat tersebut menghadirkan dua dari tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Mereka yang datang adalah pasangan nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat dan pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Pasangan lain, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tak hadir. Kepada wartawan, Agus mengatakan tak memiliki kewajiban untuk ikut debat yang tidak resmi. Ia menyatakan baru akan mengikuti debat resmi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta.

"Saya tak hadir, saya memilih menyibukkan diri bersama rakyat dan mendengar langsung aspirasi masyarakat," kata Agus.

(wis/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER