Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menganggap penunjukan dirinya sebagai calon gubernur yang diusung Partai Gerindra dan PKS untuk mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2017, sebagai momen yang paling berkesan pada tahun ini.
Dengan maju sebagai calon gubernur, Anies mengatakan, ia dapat melihat sisi lain Jakarta terutama persoalan ketimpangan sosial selama menjalani lebih dari dua bulan berkampanye.
"Ini adalah tanggung jawab moril yang besar sekali, dan 2016 ini jadi mengesankan. Saya mendapatkan takdir untuk melihat ini dari dekat dan berinteraksi langsung dengan masyarakat," ujar Anies di Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (29/12).
Anies berharap jika kelak ia terpilih sebagai gubernur, maka persoalan pendidikan dan keadilan sosial dapat terselesaikan. Hal ini menurutnya merupakan refleksi perjalanan selama dua bulan kampanye bertemu warga seluruh Jakarta.
"Jadi kalau ditanya 2016 adalah perjalanan spritual selama ini mengkuti kegiatan kampanye yang lebih dari sekedar kampanye. Saya menyerap aspirasi banyak sekali," kata Anies.
Ia menambahkan, kampanye yang ia jalani selama dua bulan sebagai calon gubernur, jauh lebih berkesan dibandingkan saat purnatugas dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada pertengahan Juli silam.
Kala itu, Anies digantikan posisinya dengan Muhadjir Effendy yang merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017, muncul di detik-detik terakhir jelang penutupan pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang digelar KPU DKI Jakarta.
Pada mulanya, Gerindra dan PKS berniat memajukan Sandiaga Uno dan Mardani Ali Sera. Namun, hal itu urung terjadi dan nama Anies kemudian muncul untuk diusung sebagai calon gubernur mendampingi Sandiaga.
(rah)