Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama mengomentari konsep "Kota Terapung" yang belakangan viral di media sosial dan dikaitkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut Ahok, sapaan Basuki, konsep itu bisa saja terwujud karena sudah ada di film-film Hollywood.
Tetapi Ahok memprediksi konsep itu baru bisa terwujud sekitar 100 tahun kemudian. "Kalau saya nonton film-film Hollywood memang sudah ada kota bisa terapung, gantung di langit. Mungkin tercapai. Bisa saja 100 tahun ke depan ada kota terapung, bisa," kata Ahok usai blusukan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (30/12).
Konsep kota terapung menjadi viral di media sosial setelah beredar rekaman wawancara Agus dengan salah satu stasiun televisi swasta, beberapa hari lalu.
Dalam wawancara itu, Agus bicara soal kota terapung saat ditanya soal solusi mengatasi banjir di Jakarta tanpa harus menggusur.
Calon gubernur DKI Jakarta itu menjawabnya dengan mengambil ilustrasi kota-kota dunia yang ia sebut mengapung. Namun, belakangan Agus meralat ucapannya dengan menyebut tak pernah menawarkan konsep itu.
"Saya enggak pernah jelasin itu, bukan program saya. Saya hanya mengatakan bahwa di dunia ini banyak kreatifitas banyak contoh-contoh bagaimana menghadirkan solusi tanpa harus menggusur warganya begitu," tutur Agus, Kamis (29/12) malam.
Agus juga membantah konsep kota terapung akan ia terapkan di Jakarta untuk mengatasi banjir. "Bukan. Dalam program yang saya sampaikan terkait dengan program rumah rakyat, yang jelas begitu," ujarnya.
Ahok sendiri memiliki konsep yang serupa dengan Agus. Hanya saja, bukan konsep kota terapung yang ia tawarkan, melainkan konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) melayang.
"Bukan (RPTRA) terapung, jangan gunakan istilah orang terapung. Melayang. Kayak film-film, melayang. Itu saja solusinya," kata Ahok.
Ahok menemukan konsep RPTRA melayang itu ketika melihat ada tanah kosong saat blusukan.
Ia mengatakan, tanah itu memiliki resapan yang bagus sehingga bisa dimanfaatkan sebagai embung. Nantinya, posisi RPTRA akan berada di atas embung tersebut.
Menurut Ahok, embung itu memiliki dua fungsi yakni menampung air saat musim hujan dan rumput untuk bermain saat musim kemarau.
"Kalau itu bisa, RPTRA-nya mesti kita buat gantung. Bawahnya kayak danau. Kalau kemarau, danau resapan pasti kering, jadi rumput, tempat main di bawah. Jadi kayak dua lantai gitu," tutur Ahok menjelaskan konsepnya.
(wis/sur)