Jakarta, CNN Indonesia -- Anies Baswedan akan memanfaatkan sosial media untuk menyasar kalangan pemilih kelas menengah dan menengah ke atas pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga ini menilai penggunaan media digital untuk menyasar pemilih kelas menengah atas, lebih efektif dibandingkan kampanye secara langsung.
"Karena kampanye langsung ke warga seperti itu tidak sederhana, karena kebanyakan (kelas menengah atas) bekerja, dan kompleks-kompleks rumahnya tidak seleluasa ketika datang ke kampung-kampung. Jadi, kita lewat media sosial, lewat televisi, dan lain-lain," kata Anies di Jakarta Barat, Selasa (17/1).
Strategi itu akan fokus dilakukan selama sisa 28 hari masa kampanye. Selain itu, Anies menjelaskan akan fokus pada isu lapangan pekerjaan, pendidikan, termasuk persoalan yang biasa dihadapi warga.
"Jakarta ini kan banyak problem. Narkoba, kemudian kemarin saya katakan juga tentang prostitusi. Kalau itu kita akan serius kampanyekan soal itu," ujar Anies.
Dalam survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, segmen pemilih Anies disebut menyasar kalangan menengah ke atas.
Hanya saja, Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan segmen pemilih Anies yang berada di kalangan menengah ke atas dan berpendidikan tinggi, turun dari 23,1 persen ke 20,32 persen.
Sementara, segmen pemilih Anies yang memiliki pendapatan Rp3,5 juta ke atas, turun drastis dari 26,8 persen ke 22,91 persen. Salah satu penyebabnya adalah pertemuan Anies dengan FPI.
"Sebagian segmen ini (kelas menengah) pergi. Rizieq Shihab populer di menengah bawah, tapi kurang sejalan dengan menengah atas," ujar Ardian.
Ketua tim pemenangan Anies-Sandiaga, Mardani Ali Sera sebelumnya mengatakan pihaknya akan fokus kampanye di wilayah teritori. Wilayah ini sebagai penyumbang suara terbesar bagi Anies-Sandi.
Mardani mengatakan, timnya telah melakukan evaluasi usai pelaksanaan debat terbuka kandidat peserta Pilkada DKI Jakarta, kemarin. Keputusan untuk fokus pada kampanye di teritori, kata Mardani, karena mengingat waktu pelaksanaan kampanye yang akan berakhir satu bulan lagi.