Sandiaga Uno Prihatin Kasus Pemukulan Wartawan

Marselinus Gual | CNN Indonesia
Minggu, 12 Feb 2017 00:05 WIB
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga berkata kalau kebebasan pers akan terjamin jika ia terpilih menang dalam Pilkada 2017 nanti.
Sandiaga Uno saat acara debat terbuka yang diselenggarakan KPU DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/2). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Wakil Gubenur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Uno, prihatin dengan pemukulan yang menimpa wartawan Metro TV dan Global TV di sela-sela aksi 112 di Masjid Istiqlal, Sabtu (11/2) pagi tadi.

Sandi mengatakan, keselamatan wartawan harus diperhatikan selama bertugas, terutama oleh masyarakat.

“Baru saja wartawan merayakan Hari Pers Nasional, oleh karena itu saya merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa mereka. Mari kita berikan kesempatan seluasnya untuk mereka memberitakan peristiwa, jangan diganggu," kata Sandi di awal kegiatan Nada dan Dakwah yang diselenggarakan di Lapangan Belalang, Rawajati, Jakarta Selatan, Sabtu (12/2).

Pengusaha muda itu berjanji kejadian yang sama tidak akan terulang jika dia terpilih sebagai wakil gubernur nanti.

"Saya pastikan bersama saya, pers mendapat perlindungan utama. Itu komitmen saya," tegasnya.

Jurnis Metro TV yang menjadi korban kekerasan bernama Desi (reporter) dan Ucha (kameraman). Sementara itu dari stasiun Global TV bernama Dino (kameraman).

Ketiganya mengaku mendapat perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan oleh peserta 112. Apalagi kejadian itu terjadi di sela-sela ibadah.

"Mereka memukul kami pakai bambu dan melempar pakai gelas air mineral. Kepala saya luka kena pukul pakai bambu," cerita Desi di tempat kejadian.

Di akhir masa kampanyenya, Sandi menyampaikan pesan damai kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga DKI Jakarta.

Dia mengatakan, bersama pasangannya, Calon Gubernur Anies Baswedan, berkomitmen menjaga keberagaman di Indonesia.

"Kita komitmen terhadap keberagaman Indonesia. Pastikan bahwa kita tunjukan kepada dunia," ujar Sandi.

Menurut Sandi, Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang adalah wujud berdemokrasi di Indonesia. Dengan menghadirkan suasana damai, hal itu bisa menjadi pesan kepada dunia jika sebagai negara Islam terbesar, seluruh lapisan masyarakat mampu menghadirkan demokrasi tanpa kekerasan.

"Semua mata menuju kepada Jakarta nanti. Mudah-mudahan jangan mengecewakan pendiri bangsa. Kita tunjukan kedewasaan bahwa Islam dan demokrasi menghasilkan pemimpin yang rahmatan lil alamin," pungkas Sandi.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER